Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Fakta Seputar Long Covid yang Harus Diketahui, Penderita Tak Kunjung Sembuh setelah Berbulan-bulan

Gejala Covid-19 yang berkepanjangan diberinama "Long Covid." Pasien belum juga sembuh bahkan selama berbulan-bulan.

Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Pada awal pandemi, kita diberi tahu bahwa Covid-19 adalah penyakit pernapasan di mana kebanyakan orang akan pulih dalam dua atau tiga minggu.

Akan tetapi, ada puluhan ribu orang yang terus mengalami gejala berbulan-bulan setelah pertama kali dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Gejala Covid-19 yang berkepanjangan itu diberinama "Long Covid."

National Institute for Health Research (NIHR) baru saja merilis laporan yang menunjukkan bahwa Long Covid mungkin bukan satu sindrom tunggal, melainkan ada empat sindrom berbeda, yang mungkin dialami beberapa pasien secara bersamaan.

Baca juga: Virus Corona Belum Berakhir, Kini Muncul Norovirus, Penyebab Wabah Diare di China, Ini Gejalanya

Baca juga: Bio Farma: 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Impor Akan Datang di November

Dilansir The Guardian, inilah fakta-fakta penting yang harus diketahui tentang Long Covid.

1. Berbagai macam gejala

Subtipe Covid yang bertahan lama yang diidentifikasi oleh NIHR yaitu:

- Pasien yang mengalami efek setelah perawatan intensif;
- Pasien yang mengalami kelelahan pasca-virus;
- Pasien dengan kerusakan organ yang bertahan lama; dan
- Pasien dengan gejala berfluktuasi yang bergerak ke seluruh tubuh.

"Kami percaya bahwa istilah Long Covid digunakan sebagai penampung semua untuk lebih dari satu sindrom, mungkin hingga empat," kata Dr Elaine Maxwell, penulis utama laporan NIHR.

Namun, Prof Danny Altmann, ahli imunologi di Imperial College London, memperingatkan bahwa mempersempit Long Covid menjadi hanya empat sindrom mungkin terlalu sederhana.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Pulih dari ICU

Pasien yang dipulangkan dari rumah sakit seringkali hanyalah awal dari proses pemulihan yang panjang.

Banyak pasien Covid-19 yang dirawat lama di perawatan intensif menjadi terlalu lemah untuk duduk atau bahkan mengangkat lengannya sendiri.

Beberapa bahkan mungkin kesulitan untuk berbicara atau menelan.

Mereka mungkin juga terpengaruh oleh depresi atau gangguan stres pascatrauma.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan