Selasa, 16 September 2025

Ini Khasiat Puasa Bagi Pengidap Penyakit Autoimun

Pada bulan yang disucikan ini, ibadah puasa menjadi aktivitas utama yang dijalankan umat muslim.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Bali - Tribunnews.com
Ilustrasi penyakit autoimun 

Ia sudah mencoba berobat ke dokter spesialis autoimun, baik di dalam maupun luar negeri.

Beruntung, Niken sedari kecil sudah gemar membaca. Ia pun lalu mencari jurnal kedokteran yang membahas soal autoimun.

“Tekad saya, sebagai pengidap autoimun, saya harus bisa beraktivitas seperti layaknya orang tanpa autoimun, tanpa rasa takut kambuh lagi. Tapi, saya sempat berada di ambang rasa putus asa karena saya sadar penyakit autoimun tak ada obat penyembuhnya,” ujar Niken.

Lalu, Niken menjalankan autophagy, yang pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Jepang, Yoshinori Ohsumi.

Pada dasarnya, autophagy merupakan reaksi normal sel imunitas tubuh, untuk memakan sel-sel yang berpotensi menjadi sel-sel penyakit. Berkat penemuannya ini, Yoshinori meraih Nobel Kesehatan dan Kedokteran tahun 2016.

Autophagy dipercaya memainkan peran petning dalam sistem kekebalan tubuh, dengan cara membersihkan racun dan agen infeksi di dalam tubuh.

Penelitian membuktikan, autophagy dapat meningkatkan prospek sel dalam menghadapi infeksi penyakit menular dan neurodegeneratif dengan cara mengendalikan peradangan.

Selain itu, autophagy juga diyakini dapat membantu melindungi sel dari masuknya mikroba ke dalam tubuh.

Bagi Niken, autophagy adalah salah satu rangkaian dari formula yang bisa diterapkan orang yang memiliki spektrum autoimun agar tetap bisa sehat dan bugar.

Niken Tantyo Sudharmono menamakan formula ciptaannya itu sebagai Lifestyle of Health (LOH). Ada tiga tahap dalam formula LOH ini. Karenanya, ia menamakanya dengan LOH123.

“Tahap pertama menerapkan pola makan free dairy product, semisal susu, keju, atau yoghurt. Saya juga tidak mengonsumsi gluten, sugar free, dan telur. Begitu pun tanaman jenis nightshade seperti tomat, terong, dan cabai,” tutur Niken.

Untuk tahap kedua dari LOH123, Niken amat memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

“Saya lebih mementingkan vitamin D3, glutathione, dan probiotik. Untuk membersihkan racun dalam tubuh, saya mengonsumsi kyolic dan candida support,” ucap peremuan kelahiran Bandung ini.

Pada tahap ketiga, Niken melakukan LOH untuk mencapai autophagy. Tahap ketiga ini dilakukan melalui beberapa tahapan, bisa dimulai dari water fasting 16 jam, hingga lebih lama lagi.

Jadi, jelas sudah puasa memiliki khasiat yang berguna bagi kesehatan. Salah satunya adalah proses autophagy yang terjadi pada tubuh selama menjalankan puasa.

Dengan menerapkan LOH123, Niken merasakan tubuhnya tetap sehat dan bugar.

Penyakit autoimun yang sudah dimilikinya selama bertahun-tahun, kini berhasil diredamnya dengan menerapkan LOH123.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan