Senin, 8 September 2025

Penanganan Covid

Penjelasan Satgas IDI soal Covid-19 Varian Delta, Harap Pemerintah Evaluasi secara Berkala

Berikut penjelasan Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djorerban soal varian Delta, Harap Pemerintah Evaluasi secara Berkala.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
freepik.com
Ilustrasi Covid-19 - Berikut penjelasan Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djorerban soal varian Delta, Harap Pemerintah Evaluasi secara Berkala. 

Zubairi menurutkan, vaksin Covid-19 dapat melindungi dari varian delta, dengan efektivitas hingga 90 persen.

"Vaksin melindungi kita dari varian ini? Kabar baiknya iya. Studi di Inggris terhadap belasan ribu orang yang terinfeksi Delta mengungkap itu."

"Pfizer-BioNTech memberikan 96 persen perlindungan, sementara AstraZeneca memberikan 92 persen," katanya.

Melihat varian delta ini, Zubairi berharap kasus Covid-19 di Indonesia tak melonjak seperti India.

Zubairi meminta pemerintah dapat melakukan evaluasi secara berkala menghadapi varian delta ini.

"Apa yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat? Tegas, monitoring dan evaluasi secara berkala. Mari kita bahu membahu melewati keadaan ini. Tetap pakai masker dan berjarak. Bismillah," pungkas dia.

Studi Inggris Sebut Vaksin Pfizer & AstraZeneca Bisa Melawan Corona Varian Delta hingga 90 %

Studi Inggris, Public Health England (PHE) mengeluarkan hasil risetnya terkait efektivitas perlindungan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan AstraZeneca terhadap virus corona varian delta.

Menurut hasil riset PHE terbaru, Senin (14/6/2021), kedua vaksin itu disebut 90% mampu mencegah risiko rawat inap dari pasien Covid-19 varian delta.

Dikatakannya, vaksin Pfizer/Biontech COVID-19, 96 persen efektif terhadap rawat inap dari varian Delta setelah dua dosis.

Sementara, Oxford/AstraZeneca menawarkan 92 persen perlindungan terhadap rawat inap oleh Delta.

Baca juga: Varian Delta Gampang Menular, Pakar Beri Saran sebagai Antisipasi, Singgung Penerapan Prokes

PHE mengatakan, tingkat perlindungan itu sebanding dengan corona varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris tenggara.

Hasil riset tersebut menambahkan bukti, meskipun varian Delta mengurangi efektivitas vaksin terhadap infeksi simtomatik, dua dosis vaksin COVID-19 masih melindungi terhadap penyakit parah.

"Temuan yang sangat penting ini mengkonfirmasi bahwa vaksin menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap rawat inap dari varian Delta," ucap Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di PHE, melansir Reuters, Selasa (15/6/2021).

Temuan PHE itu mengikuti penelitian di Skotlandia yang menunjukkan, dua dosis vaksin Covid-19 di antara orang yang dinyatakan positif mengurangi risiko rawat inap hingga 70 persen.

Vaksin Pfizer.
Vaksin Pfizer. (Foto Shutterstock)

Baca juga: Sebaran 145 Varian Baru Corona Ada di 12 Provinsi di Indonesia, Didominasi Varian Delta

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan