Minggu, 7 September 2025

Tangki BBM di Cilacap Terbakar

Efek Negatif Tinggal di Dekat Kilang Minyak dan Apa yang Harus Dilakukan  

Bahkan banyak dari kilang minyak besar ini yang berbagi garis pagar dengan sekolah hingga taman yang sering dikunjungi oleh anak-anak setiap harinya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati
Suasana kebakaran Tangki kilang Pertamina RU IV Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) malam sekira pukul 19.10 WIB. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini ada banyak orang yang tinggal di sekitar kilang minyak, banyak dari orang-orang ini tidak menyadari bahaya yang mengintai tepat di luar pintu rumah mereka.

Hampir semua orang yang tinggal di dekat kilang minyak di seluruh dunia akan mengakui bahwa mereka melihat efek berbahaya, seperti mata berair, tenggorokan gatal, atau bau menyengat yang memaksa mereka untuk tetap berada di dalam rumah.

Bahkan banyak dari kilang minyak besar ini yang berbagi garis pagar dengan sekolah hingga taman yang sering dikunjungi oleh anak-anak setiap harinya.

Ketika anak-anak bermain di luar rumah yang berdekatan dengan kilang minyak, mereka terpapar banyak bahan kimia berbahaya yang dapat memiliki efek jangka panjang pada kehidupan mereka di masa depan.

Lalu apa saja bahan kimia yang terkandung dalam asap dari kilang minyak dan bagaimana dampaknya?

Dikutip dari laman medium.com, Minggu (14/11/2021), banyak orang yang tinggal di daerah sekitar kilang tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Baca juga: Kebakaran Tangki BBM Pertamina di Cilacap Berhasil Dipadamkan Total, Stok BBM Tidak Terganggu

Mereka bukan saja tidak menyadari bahan kimia apa saja yang digunakan, namun juga tidak memahami dampak negatif bahan kimia itu terhadap kesehatan mereka.

Padahal bahan kimia ini dapat mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan dan dapat terus berdampak negatif untuk generasi selanjutnya.

Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara maupun  minyak yang mengandung sulfur (belerang) dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan anak kecil atau bayi yang belum lahir.

Saat batubara atau minyak dibakar, sulfur dioksida dilepaskan ke atmosfer sebagai gas tidak berwarna dengan bau yang menyengat.

Sulfur dioksida paling sering masuk ke dalam tubuh, saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi, dan siapapun yang berada di dekat kilang minyak tentu akam rentan terhadap paparan itu.

Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan hingga tidak bisa bernafas secara penuh hanyalah beberapa dari sederet efek berbahaya belerang dioksida yang bisa dialami anak-anak.

Baca juga: Kebakaran Tangki BBM Pertamina di Cilacap Berhasil Dipadamkan Total, Stok BBM Tidak Terganggu

Sebagian anak-anak pun dapat mengembangkan penyakit asma atau memperburuk asma yang telah mereka derita, karena menghirup sulfur dioksida.

Paparan belerang dioksida dosis rendah kronis berpotensi membuat anak-anak dan bayi yang belum lahir mengalami masalah kesehatan seumur hidup mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan