Senin, 8 September 2025

Tangki BBM di Cilacap Terbakar

Efek Negatif Tinggal di Dekat Kilang Minyak dan Apa yang Harus Dilakukan  

Bahkan banyak dari kilang minyak besar ini yang berbagi garis pagar dengan sekolah hingga taman yang sering dikunjungi oleh anak-anak setiap harinya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati
Suasana kebakaran Tangki kilang Pertamina RU IV Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) malam sekira pukul 19.10 WIB. 

Benzena telah terbukti memiliki beberapa pengaruh perkembangan pada anak-anak, termasuk memicu rendahnya berat badan bayi saat lahir, terhambatnya pembentukan tulang, hingga kerusakan sumsum tulang.

Lalu ada pula timbal, zat tambahan yang yang mudah dibuat dan berbiaya murah, namun zat ini tentu berbahaya bagi anak-anak pada semua tingkat paparan dan dapat memiliki efek negatif yang akan dialami seumur hidup.

Petugas kesehatan berdiri di depan peti mati delapan puluh lima korban di Freetown pada 8 November 2021, dua hari setelah bola api besar yang dipicu oleh ledakan tanker bahan bakar menewaskan hampir 100 orang di ibu kota Sierra Leone. (Photo by Saidu BAH / AFP)
Petugas kesehatan berdiri di depan peti mati delapan puluh lima korban di Freetown pada 8 November 2021, dua hari setelah bola api besar yang dipicu oleh ledakan tanker bahan bakar menewaskan hampir 100 orang di ibu kota Sierra Leone. (Photo by Saidu BAH / AFP) (AFP/SAIDU BAH)

Namun kini tidak semua produsen bahan bakar minyak masih menggunakan zat ini, karena mempertimbangkan dampak buruknya bagi kesehatan.

Perlu diketahui, timbal digunakan di kilang bersama dengan bahan bakar fosil saat membakar dan membuat bahan kimia baru.

Zat ini dilepaskan sebagai produk ganda di kilang minyak dan dapat melakukan perjalanan bermil-mil sebelum mengendap di tanah.

Hal ini tentu saja menambah tingkat timbal yang sebelumnya sudah ada di tanah dan lingkungan serta membuat risikonya jauh lebih tinggi.

Timbal mengendap dalam tubuh untuk jangka waktu yang berbeda, tergantung di mana ia terakumulasi dalam tubuh.

Sementara itu, setengah dari timbal dalam darah akan dikeluarkan dalam waktu 25 hari.

Di jaringan lunak, dibutuhkan waktu 40 hari untuk mengeluarkan setengah dari timbal, lalu di tulang dan gigi membutuhkan waktu lebih lama yakni hingga 10 tahun bahkan lebih dari itu.

Baca juga: Dirut Pertamina Minta Tidak Ada Panic Buying Sikapi Kebakaran Tangki di Kilang Cilacap

Zat kimia ini cukup lama tersimpan dalam tubuh, seseorang dapat teracuni hanya dari paparan sejumlah kecil timbal namun dalam jangka waktu yang lama, ini disebut paparan dosis rendah kronis.

Seseorang akan terus terpapar timbal, dan menghadapi konsekuensi dari paparan tersebut, bahkan setelah paparan timbal yang sebenarnya berhenti.

Anak-anak dan ibu hamil juga sangat rentan terhadap efek berbahaya dari zat ini.

Timbal dapat mempengaruhi sistem tubuh anak-anak yang sedang berkembang dan tubuh mereka ternyata menyerap lebih banyak timah dibandingkan orang dewasa.

Kadar timbal dalam darah anak-anak dapat menimbulkan masalah pada perilaku dan belajar, IQ rendah, pertumbuhan melambat, masalah pendengaran hingga anemia.

Ibu hamil juga sangat rentan terhadap efek berbahaya dari timbal ini, karena dapat membuat bayi mereka yang sedang berkembang dalam perut, menjadi terpapar.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan