Minggu, 7 September 2025

Mengenal Mikroplastik dan Dampaknya Pada Lingkungan dan Kesehatan 

Mikroplastik adalah hasil penguraian dari plastik yang ukurannya sangat kecil bahkan tak kasat mata.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
Sky News
ILUSTRASI mikroplastik 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mikroplastik adalah hasil penguraian dari plastik yang ukurannya sangat kecil bahkan tak kasat mata.

Mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter.

Baca juga: Ketahui Penyebab Kemunculan Mikroplastik dan Penyebarannya

Namun, beberapa ahli memberikan batasan kategori soal plastik yang berukuran kecil ini. 

Seperti makroplastik yang berukuran di atas 2,5 sentimeter, mesoplastik 0,5 sampai 2,5 sentimeter, mikroplastik 0,5 sentimeter.

Paling kecil nanoplastik yang berukuran kurang dari 1 mikron.

Dalam banyak penelitian, mikroplastik ditemukan baik di lingkungan, bahkan di dalam tubuh manusia. Pembahasan terkait mikroplastik juga masih dikaitkan dengan kemasan makanan. 

Namun, benarkah demikian?

Hal itu dibahas dalam webinar "Mengenal mikroplastik dan dampaknya pada lingkungan dan kesehatan" yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta pada Kamis, (16/6/2022).

Webinar ini menghadirkan Peneliti Mikroplastik dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Inneke Hantoro Pakar Mikroplastik Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Ada Tiga Cara Mikroplastik Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

Lalu ada Akhmad Zainal Abidin, Peneliti Pusat Kimia Maju BRIN Andreas dan perwakilan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai narasumber.

Inneke mengatakan bila ditelusuri dari sumbernya mikroplastik dibagi menjadi dua, yakni primer mikroplastik yang memang sudah dalam ukuran kecil saat ditemukan. Seperti di kosmetik dan pasta gigi. 

Kemudian sekunder mikroplastik yang ditemukan dengan ukuran kecil yang dihasilkan dari degradasi alam baik karena paparan sinar matahari, ataupun gelombang arus laut.

Baca juga: Marak Isu Bahaya Mikroplastik pada Air Kemasan, BPOM Minta Masyarakat Bijak Menyikapi Isu

Selain itu mikroplastik ditemukan di berbagai tempat, mulai dari udara, air, tanah, pangan, sampai tumbuhan. 

"Banyak sekali sumbernya, ada seafood, air garam, madu, buah, dan sayur. Bahkan juga banyak yang mengarah pada poultry (unggas), kemudian hasil ternak sapi dilihat dari jeroan dan pakan dan kotoran yang dihasilkan," ungkapnya pada keterangan resmi, Minggu (18/6/2022).

Ada juga berbagai produk minuman kemasan ya seperti softdrink, susu, sudah ada termasuk air minum. Baik air yang dari keran atau air dalam kemasan yang dikonsumsi oleh kita semua.

Menurut Inneke, mikroplastik ada di mana-mana. Bahkan pernah ditemukan di Kutub Utara pada 2015 lalu. Mikroplastik ditemukan di salju dalam bentuk serat.

Hal ini me jadi menarik karena ternyata mikroplastik bisa berpindah lewat atmosfer. Untuk mengetahui dampak pada kesehatan ketika mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia kata Inneke harus melalui 4 tahapan evaluasi risiko.

Baca juga: Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik Tersebar di Bumi, Ini Bahayanya bagi Manusia

Melakukan identifikasi bahaya, karakter bahaya, studi paparan mikroplastik pada tubuh, dan menilai paparan cahaya.

"Nah saat ini penelitian (dampak pada tubuh manusia) mikroplastik itu baru tahap pertama dan kedua," ungkap Inneke.

Empat tahap tersebut disebut dengan toxicological studies of microplastics. Untuk mendapatkan data tersebut telah dilakukan percobaan ke hewan dan 10 sel kultur manusia.

Percobaan pada hewan kata Inneke, menimbulkan dampak negatif pada liver, sistem saraf, dan reproduksi. Sedangkan untuk manusia, mikroplastik berefek sitotoksik atau beracun pada sel.

Sehingga bisa mengganggu sistem imun, menembus membran sel, dan menimbulkan stres oksidatif. Untuk menggali lebih dalam, diperlukan penelitian melalui data toksikologi. 

Namun, hal itu terkendala dengan standar penelitian mikroplastik yang belum baku. Hal yang paling penting adalah standardisasi tersebut.
Akhmad Zainal Abidin, Pakar Mikroplastik ITB, menjelaskan potensi penyebaran mikroplastik tinggi. 

Baca juga: Studi Temukan Mikroplastik dalam Darah Manusia

Sekitar 48 persen penyebaran mikroplastik ini dari pembakaran di ruang terbuka, 28 persen lewat saluran air, 20 persen dari tempat pembuangan akhir.

"Dampak pencemaran mikroplastik untuk kesehatan manusia ini belum dapat dipastikan karena penemuannya masih relatif baru dan butuh penelitian yang lebih lanjut. Standar dunia belum ada," ungkap Akhmad Zainal Abidin.

Selain itu, Andreas, Peneliti Pusat Riset Kimia Maju BRIN, menjelaskan penelitian mikroplastik saat ini dilakukan di lingkungan perairan, dalam tanah, makanan laut, dan produk makanan olahan. 

Sedangkan untuk mendapatkan mikroplastik yakni dengan identifikasi menggunakan metode instrumental. Kemudian pemisahan dengan metode fisika dan kimia.

"Proses awal mikroplastik dilakukan baik dengan pengayakan atau penyortiran visual selanjutnya dilakukan pemisahan berdasarkan densitas untuk mendapatkan terduga mikroplastik," kata Andreas dalam paparannya.

Setelah didapatkan terduga mikroplastik tahap selanjutnya adalah melakukan proses konfirmasi. Proses ini apakah betul terduga mikroplastik ini benar-benar mikroplastik. Identifikasi dan deteksi komposisi kimia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan