Penyebab dan Gejala Anemia, Bisa Menyerang Balita sampai Lansia
Anemia merupakan suatu kondisi tubuh yang ditandai oleh kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut.
Anemia merupakan suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal.
Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.
Setidaknya terdapat 3 penyebab anemia, yaitu:
Pertama, defisiensi zat gizi
Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan sumber zat besi yang berperan sebagai pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel darahmerah/eritrosit.
Zat gizi penting lain yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.
Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS,dan keganasan seringkali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu sendiri.
Kedua, perdarahan (Loss of blood volume)
Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan kadar Hb menurun. Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan
Baca juga: Mengenal Anemia: Pengertian, Gejala, Penyebab Hemoglobin Rendah, dan Cara Pencegahanya
Ketiga, hemolitik
Perdarahan pada penderita penyakit tertentu seperti malaria, thalasemia perlu diwaspadai karena terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zatbesi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa.
Gejala Anemia
Gejala anemia yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing (“kepala muter”), mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi.