Stunting di Indonesia
CEO Tribun Network Dahlan Dahi: Mengurus Stunting Pekerjaan Mulia
Dahlan menyadari pentingnya penanggulangan stunting saat Tribun Banten berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Tribun Network Dahlan Dahi menceritakan betapa mulianya pekerjaan mengurus permasalahan stunting (gizi kronis).
Dahlan menyadari pentingnya penanggulangan stunting saat Tribun Banten berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Saya belajar saat kami menggelar acara bersama BKKBN kemudian saya paham bahwa ini luar biasa. Ini pekerjaan yang sungguh-sungguh mulia," urainya dalam kick off Semesta Mencegah Sunting #CukupDuaTelur di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Baca juga: Kampanye CukupDuaTelur BKKBN-Tribun Network Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia
Sejak itu, Tribun Network ingin terlibat langsung untuk menekan prevalensi stunting yang mencapai 40 juta orang.
"Kita tidak seperti tentara yang dibekali senjata tetapi kita punya wartawan di 320 kota dan mereka punya teman, temannya tentara, temannya BKKBN, temannya pengusaha, temannya tokoh agama, dan bagaimana kalau stunting ini kita gerakkan," tutur Dahlan yang juga Chief Digital Officer (CDO) Kompas Gramedia.
Baca juga: Kepala BKKBN Ingatkan Calon Pengantin Harus Sehat agar Bayi Tidak Stunting
Dahlan menilai stunting bukan sesuatu yang familiar di khalayak umum.
Sehingga istilah stunting ini perlu untuk digelorakan oleh generasi muda agar angka prevalensi bisa terus ditekan.
Dirinya berharap postingan terkait stunting yang tadinya dianggap tidak keren, ke depan menjadi sangat keren.
"Dengan kalian (generasi muda) menggelorakan persoalan stunting ini berarti kalian menyelamatkan generasi bangsa Indonesia," urai Dahlan.
Menurutnya, ide dua anak cukup sudah digaungkan dari era Soekarno sejak tahun 1970-an.
Dan saat ini menjadi tanggung jawab generasi muda untuk melanjutkan pembatasan kelahiran.
Baca juga: Kampanye Cukup Dua Telur BKKBN-Tribun Network Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia
"Gerakkan tahun 1970 itu sukses, kalau tidak sukses maka Indonesia mungkin sudah punya populasi 500 juta penduduk," ucap Dahlan.
Dia menambahkan peran BKKBN menjadi penting, menyadarkan seluruh penduduk untuk tidak memiliki anak lebih dari dua anak.
"BKKBN salah satu lembaga yang paling sukses membentuk struktur keluarga hingga hari ini," imbuhnya.
Stunting di Indonesia
Pelaku Usaha Kolaborasi Tekan Angka Stunting di Kota Bogor |
---|
Hasil Analisis Medsos dan Media Online, Pemahaman Warga tentang Dampak Stunting Cukup Tinggi |
---|
Jalankan Program Prioritas Presiden Prabowo, Pengentasan Stunting di Bekasi Perlu Dukungan Swasta |
---|
Susun Stranas, Posyandu dan Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pencegahan Stunting |
---|
Turunkan Angka Stunting di NTT, Ibu Hamil di Manggarai Barat Dapat Pendampingan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.