Minggu, 7 September 2025

Jangan Buru-buru ke Alternatif, Dokter: Penanganan Patah Tulang Bisa Tanpa Operasi

Jika mengalami patah tulang ada baiknya segera melakukan pemeriksaan medis. Jika patahan tak bergeser berat maka bisa ditangani dengan manuver ringan.

https://www.freepik.com/rawpixel-com
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sering kali orang yang mengalami patah tulang lebih memilih berobat ke alternatif ketimbang dokter.

Padahal penanganan patah tulang tidak selalu harus dilakukan operasi.

Hal itu disampaikan, Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi RS Royal Progres dr. Aldo Fransiskus Marsetio, BMedSc, SpOT(K), AIFO-K dalam talkshow Tribun Network, Kamis (6/4/2023).

Karena itu, jika mengalami patah tulang ada baiknya segera melakukan pemeriksaan medis.

Baca juga: Sosok Dokter Spesialis Ortopedi Dibalik Viral Video Seorang Pria Mengalami Dislokasi Rahang

"Kalau mengalami patah tulang ke dokter agar dipastikan apakah patah tulangnya tertutup atau terbuka," kata dia.

Dari hasil amatan dokter itulah, kata dia, penanganan lanjutan bisa dilakukan.

"Dilakukan rontgen atau CT scan untuk melihat pola patahnya jadi apakah patahannya bergeser penuh atau retak saja tidak penuh atau patah hanya bergeser atau memang patahnya berat," ujar dokter yang biasa disapa Aldo ini.

Jika patahan tidak bergeser berat maka bisa ditangani dengan manuver ringan.

"Kami menangani dengan konservatif tidak dengan operasi. Itu patah tulang tertutup hanya mengembalikan posisinya fiksasi dengan menggunakan alat menggunakan gips," jelas dia.

Kemudian jika patah tulangnya bergeser jauh tapi dengan manuver simple juga tidak bisa kembali ke posisinya maka harus operasi pasang pen.

"Ibaratnya menyambung barang dengan lem tapi kalau patah tulang keringnya lama berminggu-minggu, berbulan-bulan," jelas dia.

Penting sejak awal patah tulang untuk berobat ke tenaga profesional.

"Kalau tidak ditangani dengan tepat. Pertama tidak menyambung ujung sama ujungnya ketemu dan tidak ada sesuatu yang mempertahankan posisi tulang-tulang yang menguat lagi," kata dokter Aldo.

Kemudian masuk ke keduanya menyambung tapi posisinya salah. Khususnya pada tangan dan kaki bisa miring.

"Untuk kegiatan sehari-hari akan lebih sulit. Kaki berjalan pincang dan otomatis timbul masalah di depan masa pinggulnya pengapuran, punggungnya bawahnya juga cepat sakit bahkan saraf kejepit itu akan merembet," tuturnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan