Perubahan Gaya Hidup Picu Penyakit Gerd dan Kini Jadi Tren di Masyarakat
Faktor-faktor resiko pemicu penyakit gerd adalah obesitas, merokok, alkohol, stres, kopi, dan sering tidur dalam kondisi terlentang.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan penyakit gerd akhir-akhir ini menjadi tren di masyarakat. Faktanya, penyakit gerd yang sering kambuh menimbulkan rasa ketidaknyaman bagi penderitanya.
Namun bukan berarti penyakit ini tidak bisa disembuhkan atau menjadi penyakit seumur hidup. Ada beragam cara untuk bisa mencegah dan meminimalkan gejalanya.
Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, mengatakan perubahan gaya hidup dapat memicu gerd.
Faktor-faktor resiko tersebut adalah obesitas, merokok, alkohol, stres, kopi dan sering tidur dalam kondisi terlentang.
Pertama adalah menghindari makanan-makanan yang meningkatkan produksi asam lambung seperti misalnya makanan mengandung kafein terutama kemudian kopi.
Juga menghindari makanan-makanan yang menyebabkan pengosongan lambung ya menjadi terlambat atau adanya pelemahan klep pada antara kerongkongan dan lambung.
Seperti misalnya kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung coklat dan keju.
Kedua, gaya hidup misalnya jadi kebiasaan-kebiasaan yang habis makan langsung tidur.
"Juga kegemukan ya kegemukan juga akan ya menyebabkan refluks itu juga mudah terjadi," terang dia kepada Tribunnews.com, Senin (05/06/2023).
Keempat, aktivitas olahraga. Jadi olahraga mesti teratur. Kelima, disarankan setop konsumsi alkohol dan rokok. Kebiasannya ini harus dikurangi atau lebih baik berhenti.
Baca juga: Mengenal Gerd Anxiety yang Kerap Dialami Generasi Millenial hingga Gen-Z, Ini Cara Mencegahnya
"Jadi ini kondisi-kondisi yang bagaimana kita bisa mencegah agar kita agar kita itu tidak kambuh dan itu bisa terbebas dari gerd," tutur dokter Ari.
Berdasarkan data di 2017, 5-9,9 persen dari seluruh penduduk di Indonesia mengalami Gerd yang termasuk kelompok penyakit akibat asam lambung.

Gerd bisa dialami oleh orang dewasa dan anak-anak. Ari menegaskan, gerd tidak menyebabkan secara langsung seseorang meninggal dunia.
Baca juga: Tiga Langkah Meminimalisir Kambuhnya Gerd, Jaga Berat Badan Jangan Obesitas dan Mengunyah Lebih Lama
Gerd disebutnya merupakan penyakit kronis yang bisa berlanjut menjadi gangguan pada paru-paru maupun organ lain atau komplikasi.
"Saya bisa merasakan bagaimana pasien Gerd ketika sedang kambuh, asam lambung naik sesak nafas dan seperti tercekik tetapi percayalah kondisi serangan Gerd tidak akan menyebabkan kematian," ujar dia.
Ia mengatakan, untuk dapat mengobati asam lambung memerlukan pengobatan yang teratur dan panjang.
Setidaknya perlu waktu 6-8 minggu untuk bisa membuat produksi asam lambung rendah atau gerd sembuh.
Baca juga: Apa Itu GERD? Kenali Gejala Hingga Cara Aman untuk Mencegahnya
"Harus diketahui oleh masyarakat biasanya kita butuh waktu juga untuk menekan produksi asam lambung tersebut artinya apa pengobatan itu harus jangka panjang. Paling tidak sekitar 6 sampai 8 minggu," kata dia dikutip dalam video yang diterima.
"Biasanya pasien itu merasa dua minggu sudah enak dia enggak kontrol lagi ke dokter. Enggak begitu. Untuk proses penyembuhan dari penyakit asam lambung itu membutuhkan waktu paling tidak 6-8 minggu," sambung dia.
Gejala gerd biasanya merasakan panas dada seperti terbakar dan mulutnya pahit dan.
"Ini terjadi karena memang adanya isi lambung itu yang balik arah dari lambung ke kerongkongan. Kondisi ini ya jadi kondisi ini sebenarnya bisa kita cegah," kata Prof Ari.
Sering Disamakan, Ini Perbedaan Mag dan GERD yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
Berapa Banyak Konsumsi Matcha yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Asam Lambung? |
![]() |
---|
Benarkah GERD Bisa Menyebabkan Kematian Mendadak? Begini Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Daewoong Hadirkan Fexuprazan, Obat GERD Pilihan di 30 Negara, Siap Masuki Pasar Indonesia |
![]() |
---|
Fakta Kakek Tewas di Gunung Kemukus, Tak Ada Identitas hingga Tewas saat Mobil Terparkir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.