8 Hal yang Perlu Diketahui seputar Rabies: Gejala, Penularan, Pengobatan, Vaksin serta Pencegahannya
Simak hal-hal yang perlu diketahui seputar rabies, dari gejala, penularan, pengobatan, hingga pencegahannya.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Pravitri Retno W
Orang yang terjangkit rabies ganas akan menjadi hiperaktif dan bersemangat dan mungkin menunjukkan perilaku yang tidak menentu.

Baca juga: Cara Penularan Rabies serta Langkah Pencegahannya
Gejala lain termasuk:
- insomnia
- kecemasan
- agitasi
- kebingungan
- halusinasi
- kelebihan air liur atau berbusa di mulut
- masalah menelan
- takut air
- Rabies lumpuh
Bentuk rabies ini membutuhkan waktu lebih lama untuk menginfeksi.
Orang dengan infeksi rabies lumpuh perlahan menjadi lumpuh, akhirnya akan koma, dan meninggal dunia.
Menurut WHO, 20 persen kasus rabies pada manusia bersifat rabies lumpuh.
2. Bagaimana orang tertular rabies?
Hewan dengan rabies mentransfer virus ke hewan lain dan manusia melalui cakaran atau air liur setelah gigitan.
Namun, setiap kontak dengan selaput lendir atau luka terbuka juga dapat menularkan virus.
Penularan virus ini dianggap terjadi secara eksklusif dari hewan ke hewan dan hewan ke manusia.

Sementara penularan virus dari manusia ke manusia sangat jarang, ada beberapa kasus yang dilaporkan setelah transplantasi kornea.
Bagi manusia yang tertular rabies, gigitan anjing yang tidak divaksinasi sejauh ini merupakan penyebab paling umum.
Setelah seseorang digigit, virus menyebar melalui saraf ke otak mereka.
Gigitan atau cakaran di kepala dan leher diduga mempercepat penyebaran virus rabies ke otak dan sumsum tulang belakang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.