Jangan Sampai Terlambat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ajak Lakukan Pencegahan Stunting
Anak yang terdiagnosis stunting, sudah terbilang terlambat dan sulit ditangani untuk jadi normal.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUN/HO
ILUSTRASI Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan pemeriksaan kepada seorang anak dalam acara IDINESIA yang mengkampanyekan Indonesia melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019).
Satu batang rokok bisa membeli satu butir telur sebagai sumber protein hewani.
Di sisi lain, rokok juga memberikan dampak yang berbahaya pada anak.
Dampak perokok pasif baik dari asap atau sisa asap di baju dan benda lain sama-sama berbahaya.
Selain itu, rokok elektrik juga sama berbahaya.
Baca juga: Dorong Pencegahan Stunting, Warga LDII Gerakkan Ekonomi Rp 652 Miliar untuk Kurban
"Semoga lancar Indonesia menuju Generasi Emas 2045," pungkasnya.
Berita Terkait
Baca Juga
Miris! Biskuit Stunting Diduga Dikorupsi, Anak Indonesia Terancam |
![]() |
---|
DJ Panda Curhat Berat Badan Turun dari 60kg ke 49kg dalam 10 Hari, Stres Hamili Erika Carlina? |
![]() |
---|
Sinergi BAZNAS dan Tentang Anak Salurkan Program Sedekah Penjualan Produk |
![]() |
---|
Waspadai Gangguan Tiroid, Bisa Ganggu Berat Badan hingga Emosi |
![]() |
---|
Warga Desa Kini Bisa Pantau Kesehatan Ibu dan Anak Lewat Website, Inisiatif FKG UI Cegah Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.