Jumat, 12 September 2025

Stunting di Indonesia

Dapat Cegah Stunting, Kepala BKKBN Ingatkan Anak Muda Pentingnya Prakonsepsi

Ia pun menyayangkan banyak anak muda yang akan menikah lebih mementingkan kegiatan prewedding daripada hal mendesak yakni prakonsepsi.

Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat memberikan kata sambutan pada acara Talk Show & Penghargaan Inspirator dan penggerak cegah stunting di Studi 1 Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023). Tribun Network bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) menyelenggarakan Penghargaan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting serta juga menyelenggarakan gerakan donasi untuk mencegah stunting dengan slogan #cukupduatelur di 34 provinsi seluruh Indonesia. Slogan #cukupduatelur dimaksudkan untuk memberi asupan telur sebagai makanan yang bergizi dan kaya nutrisi pada anak risiko stunting. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan pentingnya melakukan prakonsepsi sebelum menikah untuk mencegah stunting.

Ia pun menyayangkan banyak anak muda yang akan menikah lebih mementingkan kegiatan prewedding daripada hal mendesak yakni prakonsepsi.

Menurutnya, prakonsepsi tidak memerlukan biaya yang besar.

Baca juga: Megawati Ajak Kaum Perempuan Indonesia Bersatu Untuk Cegah Stunting

"Anak-anak muda prewedding mulu enggak prakonsepsi, enggak pikir prakonsepsi. Ukur lingkar lengan, periksa hb, itu saja," kata dia dalam kegiatan BKKBN dan Tribun Network di  Studio 1 Kompas TV, Palmerah, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Ia menerangkan, prakonsepsi bisa dilakukan oleh calon orangtua tiga bulan sampai satu tahun sebelum kehamilan.

Calon ibu hamil dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: Ketua Ikatan Bidan Indonesia: Pentingnya Pencegahan Stunting Sejak Pranikah

Nantinya, calon ibu hamil bisa meminum asam folat, memeriksakan lingkar lengan dan hb (hemoglobin).

Sementara bagi calon ayah, bisa menanggalkan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol agar menghasilkan sperma yang baik.

Upaya ini dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti pertumbuhan janin yang lambat atau kehamilan yang mengalami gangguan.

"Karena yang jadi concern serius itu bahwa merencanakan anak itu belum dianggap penting. Ini tantangan serius. Keluarga itu harus direncanakan, jangan main-main kalau mau hamil," ungkap dia.

Karena itu diharapkan, masyarakat bersama pemerintah bersama-sama menurunkan angka stunting sesuai yang diamanatkan Presiden Jokowi yakni 14 persen.

Salah satunya, memahami pentingnya kehidupan 1000 hari pertama kelahiran dengan kesiapan nikah, kesiapan untuk hamil, serta mengetahui bagaimana menjaga jarak kehamilan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan