Selasa, 12 Agustus 2025

Masih Ada Stigma, Johnson & Johnson Adakan Simposium Praktisi Kesehatan Jiwa

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental di Indonesia masih hidup dengan stigma negatif dan tidak memperoleh pengobatan yang tepat.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Aisyah
Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan ARSAWAKOI dan PDSJKI menyelenggarakan Simposium Bagi Praktisi Kesehatan Jiwa di Indonesia. 

Kesehatan jiwa berdampak pada kesehatan fisik, sosial, dan ekonomi individu dan masyarakat di seluruh dunia.

Lebih dari tiga perempat orang yang menderita penyakit jiwa tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana akses untuk perawatan kesehatan jiwa yang berkualitas sangat terbatas.

Bahkan lebih dari 75 persen orang dengan gangguan jiwa tidak mendapatkan perawatan sama sekali.
Lebih lanjut, selain Simposium, lebih dari 60 tahun, Johnson & Johnson telah berdedikasi untuk meningkatkan tingkat kesembuhan penderita gangguan jiwa di seluruh dunia.

Baca juga: Begini Kaitan Obesitas dan Masalah Kesehatan Mental

Janssen Pharmaceutical Companies of Johnson & Johnson menemukan, mengembangkan, dan meluncurkan banyak perawatan inovatif untuk kondisi yang memengaruhi otak dan sistem syaraf pusat.

Janssen juga memperluas akses ke perawatan kesehatan jiwa untuk populasi yang paling rentan dan kurang terlayani di dunia, dimulai di Rwanda.

Johnson & Johnson pun turut mendukung program kesehatan mental. Dengan menyediakan sumber daya untuk mendukung petugas kesehatan garis depan di seluruh dunia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan