Kamis, 14 Agustus 2025

Virus Monkeypox

WHO Aktifkan Korps Darurat Kesehatan Global Pertama Kalinya Tanggapi Wabah Mpox

Korps Darurat Kesehatan Global (GHEC) untuk pertama kalinya diaktifkan guna memberikan dukungan kepada negara-negara yang menghadapi wabah Mpox.

|
CBS News
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra, bekerja sama dengan Negara Anggota, mengaktifkan Korps Darurat Kesehatan Global (GHEC) untuk pertama kalinya guna memberikan dukungan kepada negara-negara yang menghadapi wabah Mpox. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada bulan Oktober 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra, bekerja sama dengan Negara Anggota, mengaktifkan Korps Darurat Kesehatan Global (GHEC) untuk pertama kalinya guna memberikan dukungan kepada negara-negara yang menghadapi wabah Mpox.

GHEC merupakan pengelompokan profesional dengan tujuan memperkuat respons terhadap keadaan darurat kesehatan, dan platform kolaborasi bagi negara-negara dan jaringan tanggap darurat kesehatan. 

GHEC mendukung negara-negara dalam hal tenaga kerja tanggap darurat kesehatan, peningkatan penempatan tenaga ahli, dan jaringan pemimpin teknis. 

GHEC didirikan oleh WHO pada tahun 2023 setelah respons terhadap pandemi COVID-19.

Tujuan keberadaan GHEC adalah menunjukkan perlunya penyederhanaan upaya jaringan yang ada untuk memastikan dukungan yang lebih terkoordinasi bagi negara-negara.

WHO dan mitra mendukung pemerintah Republik Demokratik Kongo dan negara-negara lain untuk menerapkan pendekatan terpadu.

"Yaitu terhadap deteksi kasus, pelacakan kontak, vaksinasi terarah, perawatan klinis dan di rumah, pencegahan dan pengendalian infeksi, keterlibatan  mobilisasi masyarakat, serta dukungan logistik khusus,” kata Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr. Mike Ryan, dilansir dari website resmi, Rabu (30/10/2024). 

Aktivasi pertama mekanisme dukungan baru ini menyusul deklarasi Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional oleh Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus pada tanggal 14 Agustus 2024.

Delapan belas negara Afrika telah melaporkan kasus mpox tahun ini.

Penyebaran cepat mpox klade 1b ke setidaknya dua wilayah lain telah menimbulkan kekhawatiran tentang penyebaran lebih lanjut.

Baca juga: Varian Baru Mpox Terdeteksi di Jerman, Lebih Menular dan Berbahaya dari Varian Lain

Bekerja sama dengan Asosiasi Internasional Lembaga Kesehatan Masyarakat Nasional, GHEC menilai kapasitas tenaga kerja darurat di 8 negara yang terkena dampak wabah Mpox.

Termasuk Republik Demokratik Kongo dan Burundi, dua negara yang paling terdampak. 

Penilaian sejauh ini telah mengidentifikasi 22 area yang perlu diperkuat.

Termasuk epidemiologi dan pengawasan, kapasitas laboratorium, pencegahan dan pengendalian infeksi, komunikasi risiko, dan keterlibatan masyarakat. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan