Minggu, 24 Agustus 2025

Tips Mencegah Overthinking, Berpikir Berlebihan Bikin Terjebak dalam Kecemasan

Overthinking membuat seseorang seperti terjebak dalam lingkaran analisis pertanyaan, momen, atau skenario tanpa penyelesaian jelas. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Psychiatry Advisor
MERASA CEMAS DAN BUNTU - Overthinking membuat seseorang seperti terjebak dalam lingkaran analisis pertanyaan, momen, atau skenario tanpa penyelesaian jelas.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berpikir berlebihan atau overthinking merupakan pengalaman umum yang pernah dan banyak dialami oleh sebagian orang. 

Overthinking membuat seseorang seperti terjebak dalam lingkaran analisis pertanyaan, momen, atau skenario tanpa penyelesaian jelas. 

Meskipun berpikir secara matang membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan, berpikir berlebihan sering kali tidak menghasilkan apa-apa.

Sebaliknya, membuat kita merasa cemas dan buntu.

Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa berpikir berlebihan yang kronis terkait erat dengan kecemasan.

Pola pikir yang berulang-ulang (seperti merenung dan khawatir) mengaktifkan respons stres otak dan meningkatkan pelepasan kortisol, hormon stres kita.

Setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan lingkaran pikiran berlebih dan kecemasan. 

Pertama, Akui Jarak Emosional

Saat berpikir berlebihan, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya menggunakan pikiran untuk menghindari keterlibatan dengan emosi saya?" 

"Mengenali pola ini dapat membantu mengalihkan fokus dari intelektualitas ke hubungan kembali dengan perasaan," tulis Psychology Today dilansir, Rabu (16/5/2025). 

Kedua, Berlatih Teknik Grounding

Dari pada terjebak dalam lingkaran pikiran, fokuslah pada sensasi fisik atau latihan kesadaran untuk membawa diri ke masa kini. 

Ini membantu mengurangi kecemasan dan menyeimbangkan pikiran dengan perasaan.

Ketiga, bedakan antara Pikiran dan Realitas

Teori Bowen mendorong kita untuk mengamati pikiran kita tanpa menyatu dengannya. Anda dapat bertanya pada diri sendiri, "Apakah ini fakta atau hanya sekadar pikiran yang mencemaskan?"

Keempat, Perkuat Diferensiasi Diri

Berusahalah untuk tetap hadir secara emosional selama momen ketegangan atau kecemasan tanpa bereaksi berlebihan atau berpikir berlebihan

Ini mungkin melibatkan keterlibatan dalam komunikasi yang terbuka dan jujur. Atau, membiarkan diri mengalami kerentanan dalam langkah-langkah kecil yang dapat dikelola.

Baca juga: Orang Muda Indonesia Rentan Overthinking, Pengangguran Berisiko 2 Kali Lipat

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan