Pencegahan Stunting
Berantas Stunting, Kampanyekan Sehari Satu Telur dengan Bantuan AI
Salah satu intervensi kunci untuk memerangi Stunting adalah memastikan anak-anak mengonsumsi makanan kaya protein, seperti telur
Penulis:
Anita K Wardhani
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, stunting masih menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius.
Data menunjukkan bahawa hampir 1 dari 5 anak di bawah lima tahun berisiko berisiko mengalami stunting.
Edu Farmers International Foundation, bekerja sama dengan penyedia teknologi AI KeyReply, dengan bangga meluncurkan ZeroStunting—sebuah inisiatif kolaborasi antara sektor publik dan swasta, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengubah intervensi kesehatan masyarakat dan memberdayakan orang tua untuk meningkatkan gizi anak-anak mereka.
Proyek inovatif yang dijuluki “SAKTI” ini didukung oleh hibah dari Infoxchange —sebuah organisasi terkemuka yang didedikasikan untuk mendorong transformasi digital untuk dampak sosial.
Salah satu intervensi kunci untuk memerangi Stunting adalah memastikan anak-anak mengonsumsi makanan kaya protein, seperti telur.
Sumber makanan tinggi protein berperan dalam perkembangan tinggi badan dan berat badan anak.
Baca juga: Riza Patria: Penggunaan Dana Desa harus Berpihak pada Upaya Menurunkan Angka Stunting
Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi setidaknya satu telur per hari selama 6 bulan dapat meningkatkan berat dan tinggi badan, serta mengurangi persentase balita yang mengalami stunting.
Selain itu, edukasi pada orangtua mengenai pola asuh yang baik dan pemberian gizi yang tepat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Didanai oleh Infoxchange, proyek ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk memperluas solusi inovatif yang mengatasi malnutrisi anak di seluruh Indonesia.
Hibah ini memungkinkan Edu Farmers untuk memanfaatkan alat digital canggih dan analitik data untuk memastikan bahwa intervensi yang diberikan berdampak dan berkelanjutan.
Melalui integrasi teknologi AI,, ZeroStunting tidak hanya meningkatkan pelacakan gizi, tetapi juga membuka jalan bagi inisiatif kesehatan masyarakat dan transformasi digital di masa depan.
Proyek ZeroStunting mengintegrasikan sistem berbasis AI dari KeyReply, menyediakan antarmuka yang mulus dan ramah pengguna bagi orang tua untuk mencatat makanan harian anak-anak mereka. Orang tua kini dapat melaporkan konsumsi telur anak-anak mereka di SAKTI dan asupan gizi secara keseluruhan.
Membantu memperbarui data secara real time, Cukup dengan melaporkan apakah anak mereka mengonsumsi telur, orang tua yang memungkinkan pemangku kepentingan memantau tren gizi dan melakukan intervensi jika diperlukan.
"Kami memanfaatkan alat WhatsApp yang didorong oleh AI untuk secara otomatis mengumpulkan data waktu nyata tentang konsumsi telur harian dan pertumbuhan anak. Umpan balik langsung ini memungkinkan kami untuk mengetahui kekurangan gizi dan melaksanakan intervensi yang tepat waktu untuk memastikan setiap anak yang berisiko menerima dukungan penting yang mereka butuhkan," kata dr. Lukmanul Hafiz, Kepala Program & Operasi Stunting di Edu Farmers Foundation dalam keteranganya belum lama ini.
Solusi AI dari KeyReply menyederhanakan proses dengan mengotomatiskan pengumpulan data, memvalidasi laporan gizi, dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.