10 Penyakit Paling Berbahaya di Dunia, Dianggap Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Apa Nomor Satu?
Penyakit-penyakit di bawah ini dianggap sebagai penyakit berbahaya dan menjadi penyebab kematian di dunia. Apa saja?
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Tiara Shelavie
Diare sering disebabkan oleh virus usus atau bakteri yang ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Hal ini terutama umum di negara-negara berkembang dengan sanitasi yang buruk.
Diare adalah penyebab utama kedua kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun.
Sekitar 760.000 anak meninggal karena penyakit diare setiap tahun.
Faktor risiko diare meliputi:
- Tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk
- Tidak ada akses ke air bersih
- Malnutrisi
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Menurut UNICEF, pencegahan terbaik adalah praktik kebersihan yang baik.
Teknik cuci tangan yang baik dapat mengurangi kejadian diare sebesar 40 persen. Meningkatkan kualitas air dan sanitasi serta akses ke intervensi medis awal juga dapat membantu mencegah diare.
9. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis, bakteri ini dapat dicegah dengan pengobatan, meskipun beberapa strain resisten terhadap perawatan konvensional.
TB adalah salah satu penyebab utama kematian pada orang yang menderita HIV.
Sekitar 35 persen kematian terkait HIV disebabkan oleh TB.
Kasus TB telah menurun 1,5 persen setiap tahun sejak tahun 2000.
Tujuannya adalah untuk mengakhiri TB pada tahun 2030.
Faktor risiko untuk TB meliputi:
- Diabetes
- Infeksi HIV
- Berat badan yang lebih rendah
- Kontak dekat dengan orang lain yang memiliki TB
- Penggunaan rutin obat tertentu seperti kortikosteroid atau imunosupres
10. Sirosis
Sirosis adalah hasil dari jaringan parut kronis atau jangka panjang dan kerusakan pada hati.
Kerusakan bisa menjadi hasil dari penyakit ginjal, atau dapat disebabkan oleh kondisi seperti hepatitis dan alkoholisme kronis.
Hati yang sehat menyaring zat berbahaya dari darah dan mengembalikan darah yang sehat ke tubuh.
Ketika zat merusak hati, jaringan parut terbentuk.
Karena semakin banyak jaringan parut terbentuk, hati harus bekerja lebih keras untuk berfungsi dengan baik. Akhirnya, hati bisa berhenti bekerja.
Faktor risiko untuk sirosis meliputi:
- Konsumsi alkohol kronis
- Penumpukan lemak di sekitar hati (penyakit hati berlemak non-alkohol)
- Hepatitis virus kronis
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.