Biopsi Kanker Payudara Jadi Langkah Penting Menuju Pengobatan yang Tepat
Berkat kemajuan teknologi medis, biopsi kini tak lagi identik dengan rasa sakit atau tindakan pembedahan besar.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendengar kata “biopsi” kerap memicu kecemasan.
Namun, prosedur ini justru menjadi kunci penting dalam menentukan pengobatan kanker payudara yang tepat dan personal.
Berkat kemajuan teknologi medis, biopsi kini tak lagi identik dengan rasa sakit atau tindakan pembedahan besar.
Baca juga: Positif Kanker Payudara, Nunung Bersyukur Lihat Hasil Biopsi: Masih Stadium Ringan
Dr. Farida Briani, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Onkologi mengatakan, biopsi bukan sekadar langkah awal diagnosis, tapi juga bagian penting dalam menyesuaikan pengobatan yang paling tepat untuk setiap individu.
Melalui biopsi, dokter dapat memastikan apakah sel-sel yang ditemukan bersifat ganas serta memahami karakter biologis kanker, termasuk ekspresi penanda tumor seperti ER, PR, HER2, dan Ki-67.
"Hasil ini membantu menentukan subtipe kanker payudara—seperti luminal A, luminal B, HER2-type, dan triple-negative breast cancer (TNBC)—yang menjadi dasar pemilihan terapi," kata Farida dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Baca juga: Hasil Biopsi Akan Keluar, Nunung Pasrah, Tapi Masih Berharap Itu Bukan Kanker
Menurut Pendiri Yayasan Smart Pink Indonesia ini, rebiopsi bisa diperlukan jika terjadi perubahan selama atau setelah terapi.
“Rebiopsi dilakukan untuk mengetahui apakah karakteristik kanker masih sama atau sudah berubah, karena perubahan ini bisa memengaruhi strategi pengobatan selanjutnya,” jelasnya.
Mengutip panduan National Comprehensive Cancer Network (NCCN), sifat biologis tumor memang dapat berubah seiring waktu atau setelah terapi sistemik.
Oleh karena itu, strategi pengobatan perlu disesuaikan kembali berdasarkan hasil rebiopsi.
Dr. Farida mengimbau pasien agar tidak takut menjalani prosedur biopsi, termasuk rebiopsi.
Saat ini, teknologi medis telah memungkinkan prosedur yang lebih minim invasif dan nyaman.
“Sebagian besar biopsi bisa dilakukan tanpa operasi terbuka, cukup dengan jarum halus yang dipandu teknologi pencitraan seperti USG, mamografi, atau MRI. Dari segi biaya pun lebih efisien, hanya sekitar seperempat hingga setengah dari biaya operasi terbuka,” paparnya.
Menurut National Breast Cancer Foundation, Inc., terdapat empat jenis utama biopsi pada kanker payudara:
Fine-needle aspiration (FNA): Menggunakan jarum halus untuk menyedot cairan dari benjolan, terutama jika dicurigai sebagai kista. Bisa dibantu USG dan dilanjutkan dengan pemeriksaan FNAB jika perlu analisis seluler.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.