Bahaya Video Call Jelang Tidur, Ganggu Hormon hingga Merusak Telinga

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sleep call menjadi kegiatan yang sering kali dilakukan generasi muda saat ini. 

Aktivitas ini identik dengan kebiasaan pasangan muda-mudi yang saling melakukan video call hingga tertidur. 

Baca juga: Sleep Call Itu Romantis, Tapi Bisa Berisiko, Gangguan Kesehatan Ini Bisa Terjadi

Meski terdengar romantis dan penuh cinta, sleep call bisa beri dampak tidak baik.

Menurut Health Management Specialist Korporat HR Kompas Gramedia dr. Santi kebiasaan ini nyatanya dapat memengaruhi kualitas tidur.

Bahkan membawa dampak buruk pada kesehatan fisik jika tidak dilakukan dengan bijak?

Baca juga: Indonesia Tertinggi dalam Spam Call, Pemerintah Siapkan Aturan Baru SIM Card

Masalah utama dari sleep call—terutama yang menggunakan video call—adalah paparan cahaya dari layar gawai yang bisa menghambat produksi hormon tidur. 

Hormon melatonin, yang bertugas memberi sinyal bahwa tubuh harus beristirahat, hanya akan keluar saat kondisi gelap.

“Cahaya dari handphone yang menyala itu akan mencegah melatonin untuk keluar,” jelas dr Santi, dilansir dari kanal YouTube Sonora FM, Kamis (12/6/2025). 

Padahal hormon ini sangat penting untuk membuat kita merasa ngantuk dan tidur lebih nyenyak.

Tak hanya itu, sleep call yang berlangsung lama juga bisa membuat seseorang terbiasa tidur dengan “ritual” tersebut. 

Ketika kebiasaan berubah, misalnya setelah putus atau jarang sleep call lagi, tidur pun bisa terganggu karena tubuh tidak mendapat sinyal yang sama.

Jika sulit menghindari sleep call, setidaknya hindari menggunakan video call dan beralih ke voice call saja. 

“Ya udahlah minimal voice call aja. Jangan video call,” sarannya.

Namun, voice call pun harus dilakukan dengan cara yang aman.