Tips Kesehatan
8 Kesalahan Umum saat Minum Vitamin Harian yang Sering Diabaikan
Mengonsumsi vitamin harian memang menjadi rutinitas banyak orang untuk menjaga daya tahan tubuh.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Mengonsumsi vitamin harian memang menjadi rutinitas banyak orang untuk menjaga daya tahan tubuh.
Namun, tanpa disadari, ada berbagai kesalahan umum yang justru membuat asupan vitamin tidak memberikan manfaat maksimal—bahkan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Berikut delapan kesalahan umum saat mengonsumsi vitamin harian, dikutip dari Ogaenics:
1. Mengonsumsi Vitamin Sintetis
Mayoritas suplemen di pasaran saat ini adalah vitamin sintetis yang murah, namun dijual dengan harga tinggi.
Sayangnya, tubuh kerap tidak mengenali senyawa sintetis ini dan menganggapnya sebagai benda asing.
Dalam beberapa kasus, zat tersebut bisa meningkatkan paparan toksin dan bahkan berpotensi sebagai pengganggu hormon (endocrine disruptor) yang berdampak pada kesuburan dan kesehatan rahim.
Tips: Periksa label bahan. Jika Anda melihat istilah seperti asam askorbat, niasin, asam folat, kemungkinan besar itu adalah vitamin sintetis. Pilihlah vitamin yang berasal dari ekstrak tanaman organik.
2. Dosis Vitamin Terlalu Tinggi
Banyak suplemen sintetis memiliki dosis tinggi karena bioavailabilitasnya (kemampuan tubuh menyerap zat) rendah.
Namun, overdosis vitamin terutama yang larut dalam lemak seperti A, D, E, dan K—bisa menyebabkan penumpukan dalam tubuh dan efek toksik.
Baca juga: 6 Vitamin yang Wajib Dikonsumsi di Usia 30-an
Tips: Hindari melebihi angka kecukupan gizi harian, kecuali untuk vitamin D yang memang membutuhkan dosis lebih tinggi menurut penelitian terbaru.
3. Kombinasi Vitamin yang Salah
Beberapa vitamin dan mineral justru bisa saling menghambat jika dikonsumsi bersamaan. Misalnya:
- Zat besi dan kalsium bersaing dalam penyerapan
- Seng dapat mengganggu penyerapan magnesium dan tembaga
- Vitamin D dalam dosis tinggi dapat menurunkan kadar magnesium
Tips: Konsumsi vitamin yang saling mengganggu di waktu berbeda, misalnya seng di pagi hari, magnesium di malam hari.
4. Dikonsumsi saat Perut Kosong
Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) dan mineral seperti kalsium membutuhkan makanan terutama yang mengandung lemak sehat, agar dapat diserap optimal.
Mengonsumsi vitamin saat perut kosong juga bisa menyebabkan mual.
Tips: Konsumsi vitamin bersama makanan ringan atau utama untuk meningkatkan penyerapan dan menghindari ketidaknyamanan lambung.
5. Salah Waktu Konsumsi
Beberapa vitamin bersifat stimulan dan sebaiknya dikonsumsi di pagi hari (seperti vitamin C, D, dan B kompleks), sedangkan lainnya lebih cocok di malam hari, seperti magnesium dan probiotik.
Tips: Sesuaikan waktu konsumsi dengan efek vitamin tersebut. Pagi untuk energi, malam untuk relaksasi.
6. Tidak Memperhatikan Interaksi Obat
Vitamin dapat berinteraksi dengan obat yang sedang dikonsumsi. Contohnya:
- Vitamin K bisa mengganggu kerja pengencer darah
- Kalsium dapat menurunkan efektivitas antibiotik
- Vitamin B6 bisa terganggu oleh antidepresan tertentu
Tips: Konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli nutrisi jika Anda sedang minum obat, terutama obat kronis atau terapi jangka panjang.
7. Mengandung Aditif Berbahaya
Banyak vitamin mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, atau bahan pengisi yang tidak perlu dan bisa memicu alergi.
Tips: Hindari produk dengan kandungan seperti magnesium stearat, titanium dioksida, atau pewarna buatan. Pilih produk dalam bentuk kapsul, bukan tablet, karena biasanya mengandung lebih sedikit aditif.
8. Konsumsi Tidak Teratur
Asupan vitamin yang tidak konsisten, kadang minum kadang lupa, tidak akan memberikan hasil yang nyata.
Seperti menyiram tanaman secara acak, tubuh Anda tidak akan mendapatkan cukup nutrisi untuk memperbaiki sistem dari dalam.
Tips: Jadwalkan konsumsi vitamin harian secara rutin, misalnya setiap pagi setelah sarapan. Anda bisa menaruh suplemen di tempat yang mudah terlihat sebagai pengingat.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.