3 Jenis Cacing Ini Bisa Hidup di Usus Manusia: Berikut Metode Efektif Pencegahannya
Soil Transmitted Helminths (STH) adalah sekelompok cacing parasit yang hidup di usus manusia dan siklus hidupnya memerlukan tanah.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Berikut adalah 3 jenis cacing parasit yang bisa hidup di usus manusia atau dikenal dengan Soil Transmitted Helminths (STH).
Soil Transmitted Helminths (STH) adalah sekelompok cacing parasit yang hidup di usus manusia dan siklus hidupnya memerlukan tanah.
3 Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan acing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).
Baca juga: Kelompok yang Dianjurkan Rutin Minum Obat Cacing 6 Bulan Sekali, Apakah Dewasa Juga Perlu?
Mengutip dari laman BRIN.go.id, penularan terjadi melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur atau larva, terutama di lingkungan yang kotor dan lembap.
BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia dalam menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta penemuan dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegrasi.
Tanah menjadi tempat pematangan sekaligus media penularan penyakit cacingan.
Telur atau larva juga dapat masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau menembus kulit secara langsung. Infeksi cacing sering kali tidak menimbulkan gejala spesifik
Namun, pada infeksi berat dapat muncul gejala seperti sakit perut, kram, mual, muntah, diare, hilang nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Penanganannya meliputi pemberian obat cacing sesuai resep dokter serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Dampak infeksi cacing parasit dalam jangka pendek bisa berupa gangguan pencernaan, reaksi imun, anemia akut, malnutrisi sementara kelelahan dan lesu
Sementara dampak jangka Panjang jika tidak ditangani bisa berupa kekurangan gizi kronis, anemia kronis, kerusakan organ, gangguan sistem saraf, penyumbatan usus atau saluran empedu hingga risiko kanker
Perilaku sepele bisa picu infeksi cacing adalah
- Jarang cuci tangan sebelum makan/ setelah toilet;
- Tidak mencuci bersih sayur & buah, makan daging/ikan setengah matang;
- Berjalan tanpa alas kaki di tanah tercemar, jajan sembarangan, serta kurang menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan
Metode efektif mencegah infeksi cacing dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, rajin cuci tangan pakai sabun, masak makanan hingga matang, minum air higienis, gunakan alas kaki, rutin minum obat cacing sesuai anjuran, jaga kebersihan kuku, dan kelola limbah dengan baik.
Termasuk intervensi tambahan seperti obat cacing massal berbasis hasil pemeriksaan tinja, terutama anak-anak. Akses serta sarana air bersih publik juga penting untuk menekan risiko infeksi secara signifikan.
Plasma Nutfah Terancam, BRIN dan PDIP Perkuat Komitmen Pelestarian Hayati Lewat Kebun Raya |
![]() |
---|
SPMB Poltek Nuklir 2025 Jalur Ujian Tulis Dibuka hingga 4 Juli, Ini Syarat dan Jadwal Seleksi |
![]() |
---|
Tekan Emisi Karbon, Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pesisir akan Gunakan Bahan Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Peneliti Hukum BRIN: Kejaksaan Agung Jangan Sampai Kehilangan Nyali Sikat Koruptor |
![]() |
---|
Ditemukan Spesies Baru Cecak, Peneliti BRIN Beri Nama Cecak Pecel Madiun, Begini Penampakannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.