Senin, 25 Agustus 2025

Terlalu Sering Begadang dan Konsumsi Minuman Manis, Ini Dampaknya pada Ginjal

Justru kekinian semakin banyak anak muda bahkan remaja yang harus menjalani transplantasi ginjal. Kerusakan pembuluh darah akibat tingginya kolesterol

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
Tribun Solo/Endra Kurniawan
MESIN HEMODIALISIS - Prosedur cuci darah, atau hemodialisis, adalah proses medis untuk membersihkan darah dari limbah, racun, dan kelebihan cairan ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik. T 

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus penyakit gagal ginjal kini tidak lagi identik dengan usia lanjut. Justru kekinian semakin banyak anak muda bahkan remaja yang harus menjalani transplantasi ginjal.

Baca juga: Transplantasi Ginjal Tak Mengurangi Kualitas Hidup Pendonor, Ini Penjelasan Spesialis Urologi

Dokter Spesialis Urologi RS Siloam ASRI Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU(K) menjelaskan gaya hidup tidak sehat menjadi faktor utama yang mempercepat kerusakan ginjal.

“Sebagian besar, meskipun masih muda karena ya tadi perubahan gaya hidupnya makin nggak sehat,” ujarnya saat ditemui di bilangan Jakarta, Senin (25/8/2025).

Kebiasaan mengkonsumsi minuman manis berlebihan, pola tidur berantakan, jarang berolahraga, hingga enggan memeriksakan tekanan darah menjadi pemicu utama kerusakan ginjal sejak dini.

Hipertensi dan diabetes, dua penyakit yang sangat dipengaruhi gaya hidup tercatat sebagai penyebab terbesar pasien gagal ginjal.

Lebih jauh, kerusakan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi juga memperburuk fungsi ginjal.

Padahal, pembuluh darah di ginjal berukuran sangat kecil sehingga sangat rentan tersumbat lemak.

Sayangnya, masih banyak anak muda yang mengabaikan pemeriksaan rutin.

Bahkan, ada anggapan bahwa minum obat hipertensi justru merusak ginjal. Prof Nur menegaskan hal ini keliru.

Baca juga: Hemodiafiltrasi, Pilihan Terapi yang Lebih Nyaman dan Efektif untuk Pasien Gagal Ginjal Kronik

“Obat ada efek samping, tetapi kalau nggak mau minum obat, pasti lebih cepat rusak. Sudah jelas,” katanya.

Selain edukasi tentang gaya hidup sehat, beredar pula mitos di media sosial yang kerap menyesatkan masyarakat, salah satunya terkait minum air putih tengah malam yang disebut-sebut merusak ginjal.

Prof Nur menepis anggapan itu. Menurutnya, kapanpun minum air sama saja, yang penting volumenya cukup.

Dengan semakin maraknya kasus gagal ginjal pada usia muda, masyarakat diajak lebih peduli pada kesehatan ginjal sejak dini.

Mulai dari menjaga pola makan, rutin olahraga, hingga rajin memeriksa tekanan darah.

“Kalau dulu gagal ginjal identik dengan usia tua, sekarang anak-anak usia belasan pun sudah banyak yang kena. Itu alarm keras buat kita semua,” pungkasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan