Musim Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh hingga Efek Covid-19 Pada Paru , Kapan Harus ke Dokter?
Belakangan ini, keluhan warga terhadap batuk dan pilek (bapil) yang tak kunjung sembuh semakin sering terdengar. Kapan harus ke dokter.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
Ringkasan Berita:
- Keluhan warga terhadap batuk dan pilek (bapil) yang tak kunjung sembuh.
- Kasus influenza meningkat saat Covid-19 bersifat endemi
- Saran dokter kapan sebaiknya berobat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan ini, keluhan warga terhadap batuk dan pilek (bapil) yang tak kunjung sembuh semakin sering terdengar.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, banyak yang mengeluh hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan demam ringan yang tak juga hilang meski sudah berobat ke dokter.
Baca juga: Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh, Benarkah Covid-19 Berulang? Ini Analisa Pakar
Fenomena ini pun memunculkan kekhawatiran, apakah ini gejala flu biasa, atau ada kaitannya dengan COVID-19 yang kini sudah menjadi endemi?
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, kasus influenza meningkat 38 persen dalam empat minggu terakhir, mengikuti pola musiman yang biasa terjadi sejak awal September hingga Januari tahun berikutnya.
Terkait hal ini, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sekaligus Direktur Utama RSUP Persahabatan Jakarta, Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) Dr. Agus Dwi Susanto, masyarakat tidak perlu panik.
Karena COVID-19 kini sudah berstatus endemi, dan penyakit flu tetap bisa terjadi secara musiman seperti sebelumnya.
Baca juga: Musim Batuk Pilek, Itu Flu atau Common Cold? Dokter Jelaskan Perbedaannya
“Memang kita sudah pernah mengalami COVID-19 sehingga masyarakat selalu khawatir. Khawatiran itu justru menjadi hal yang positif karena masyarakat menjadi aware apakah kita ini terkena flu biasa atau flu yang tidak biasa seperti COVID-19,” ujarnya pada program SAKSI KATA di kanal YouTube Tribunnews, Selasa (14/10/2025).
Ia menegaskan, tidak semua batuk pilek berkepanjangan disebabkan oleh virus Corona.
Saat ini, berbagai virus pernapasan lain
seperti influenza, RSV, dan rinovirus juga sedang beredar bersamaan, terutama saat perubahan cuaca.
“Tentunya COVID-19 sendiri sudah dinyatakan sebagai endemi, bukan lagi pandemi. Artinya dia jalannya seperti flu biasa,” kata Dr. Agus.
Masyarakat tetap bisa melakukan pemeriksaan sederhana jika ingin memastikan penyebab flu yang dialami, baik melalui tes antigen atau PCR swab yang juga bisa mendeteksi virus influenza.
Post-COVID Bisa Sebabkan Paru Lebih Rentan terhadap Infeksi Baru

Meski sebagian besar kasus bapil saat ini bukan disebabkan oleh COVID-19 aktif.
Tapi, riwayat infeksi COVID-19 sebelumnya tetap berpengaruh terhadap sistem imun dan paru seseorang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.