Sudah Pakai Masker, Mengapa Masih Bisa Terserang Flu? Ini Penjelasan Dokter Paru
Banyak orang heran, mengapa mereka masih bisa terkena flu meski sudah memakai masker dan rajin mencuci tangan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang heran, mengapa mereka masih bisa terkena flu meski sudah memakai masker dan rajin mencuci tangan.
Fenomena ini marak di tengah lonjakan kasus batuk-pilek panjang yang melanda Indonesia.
Baca juga: Flu Berkepanjangan Bisa Picu Pneumonia, Dokter Paru Ingatkan Jangan Anggap Remeh
Di beberapa kota besar, keluhan warga tentang flu tak kunjung sembuh kini menjadi tren di media sosial.
Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta sekaligus dokter spesialis paru Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), MHPM, FISR, FAPSR ungkap masker memang efektif mengurangi risiko penularan.
Namun, bukan berarti bebas 100 persen dari infeksi.
Baca juga: Tutupi Wajah Pakai Masker, Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Jelang Diperiksa KPK soal Korupsi DJKA
“Sumber penularan yang kedua selain dari orang bicara, orang bersin, orang batuk itu dari tangan kita. Kadang-kadang tangan kita lupa memegang sesuatu di tempat umum, lalu menyentuh wajah. Itu sudah mentransmisikan virus,” jelasnya pada program SAKSI KATA di kanal YouTube Tribunnews, Selasa (14/10/2025).
Ia menegaskan bahwa droplet dan kontak tangan adalah dua jalur utama penyebaran virus influenza. Karena itu, kebersihan tangan menjadi kunci.
“Selain masker, yang paling penting adalah rajin mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik setelah beraktivitas di tempat umum,” ujarnya.
Dr. Agus menambahkan, polusi udara juga memperburuk risiko penularan di kota-kota besar seperti Jakarta.
Udara yang kotor dapat membawa partikel virus, sehingga mempercepat penyebaran.
Selain faktor lingkungan, mutasi virus flu musiman juga diduga membuat masa penyembuhan lebih lama.
Namun, untuk memastikan hal itu, perlu penelitian lebih lanjut.
Untuk masyarakat, dr. Agus menyarankan kombinasi gaya hidup sehat dan kewaspadaan sosial.
"Mulai dari makan bergizi, tidur cukup, olahraga teratur, berhenti merokok, dan tetap menggunakan masker di tempat ramai,” katanya.
Langkah sederhana ini, menurutnya, bisa menekan risiko penularan dan mencegah flu ringan berubah menjadi pneumonia atau infeksi saluran napas berat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.