Rabu, 15 Oktober 2025

Vape Lebih Aman? Ternyata Itu Hanya Ilusi! Ada Bahaya Mirip Efek Rokok, Kanker Pun Mengintai

Saat rokok elektrik atau vape jadi tren karena dianggap lebih “aman” dibanding rokok konvensional, ternyata ada bahaya mengintai. 

Thinkstockphotos
BAHAYA VAPE - Ilustrasi vape. Saat rokok elektrik atau vape jadi tren karena dianggap lebih “aman” dibanding rokok konvensional, ternyata ada bahaya mengintai.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

Ringkasan Berita:
  • Rokok elektrik atau vape jadi tren.
  • Dianggap aman tapi ternyata tidak.
  • Dokter menjelaskan bahayanya yang mengintai.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat rokok elektrik atau vape jadi tren karena dianggap lebih “aman” dibanding rokok konvensional, ternyata ada bahaya mengintai. 

Para ahli kesehatan kembali mengingatkan jika vape tetap berbahaya bagi kesehatan. 

Baca juga: Ancaman Tembakau Belum Berakhir, WHO: Vape Picu Gelombang Baru Kecanduan Nikotin


Bahkan, risikonya bisa setara—atau dalam beberapa kasus, lebih kompleks.

Hal ini dijelaskan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dokter spesialis paru, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K), FISR, FAPSR.

Menurutnya, berbagai penelitian internasional menunjukkan vape memiliki kandungan bahan berbahaya yang serupa dengan rokok konvensional.

Baca juga: Indonesia Tak Ikuti Langkah Singapura Setarakan Vape dengan Narkoba, BNN Fokus pada Pengawasan

"Vape berbahaya juga, karena secara literatur dan kajian internasional, dari berbagai jurnal, kandungan bahan berbahaya di rokok konvensional ada tiga yang sama-sama ditemukan juga di rokok vape," kata Prof. Agus kepada Tribunnews, Selasa (14/10/2025).

Ia menjelaskan, pertama, baik rokok konvensional maupun vape sama-sama mengandung nikotin. 

Zat ini dapat menyebabkan ketagihan dan berpotensi menimbulkan penyakit jantung koroner. 

"Mau bentuknya vape, shisha, rokok konvensional, legal atau ilegal, nikotinnya tetap bikin adiksi dan risiko penyakit jantung koroner bisa terjadi," jelasnya.

Kedua, vape juga mengandung zat karsinogen atau bahan penyebab kanker. 

Prof. Agus menuturkan, jika pada rokok konvensional zat karsinogen berasal dari tar, maka pada vape sumbernya berbeda namun tetap berbahaya. 

"Riset menunjukkan bahwa di cairan vape itu mengandung bahan karsinogen penyebab kanker, tapi bukan tar," ujarnya.

Beberapa senyawa berbahaya yang ditemukan di cairan vape antara lain akrolein, asetaldehida, dan logam-logam terlarut akibat mekanisme pemanasan elektronik. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved