Rabu, 29 Oktober 2025

Viral Sumber Air Mineral dari Sumur Bor, Lebih Sehat Mana dengan Air Pegunungan? Ini Kata Pakar

Viral KDM menemukan sumber air di pengolahan salah satu perusahaan air mineral terbesar tak memakai air pegunungan tapi sumur bor. Sehatkah?

Shutterstock
Ilustrasi air mineral kemasan botol. Viral KDM menemukan sumber air di pengolahan salah satu perusahaan air mineral terbesar tak memakai air pegunungan tapi sumur bor. Sehatkah? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

Ringkasan Berita:
  • Viral konten video Gubernur Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM) tentang temuan sumber air mineral.
  • Saat didatangi KDM lokasi pengolahan salah satu perusahaan air mineral terbesar di Indonesia ternyata menggunakan sumur bor sebagai sumbernya. 
  • Tentu ini memunculkan pertanyaan karena selama ini publik hanya tahu jika air mineral sumbernya dari pegunungan. 
  • Lantas, mana yang lebih baik? Air pegunungan atau dari sumur bor? Ikuti penjelasan pakar. 
 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini viral konten video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM) disorot publik. 

Dalam video tersebut, Gubernur Jawa Barat itu melakukan kunjungan ke salah satu lokasi pengolahan salah satu perusahaan air mineral terbesar di Indonesia. 

Baca juga: 5 Penyanyi dengan Riders Sederhana, Ada yang Minta Disediakan Air Mineral hingga Kencur

Ia menanyakan langsung sumber air yang digunakan. Ia terkejut jika air yang digunakan berasal dari bawah tanah melalui proses pengeboran.

Konten ini ramai diperbincangkan karena masyarakat Indonesia mengenal mereka air mineral tersebut berasal dari mata air pegunungan

Lebih Sehat Air Pegunungan atau Sumur Bor?

Lantas, mana yang lebih baik? Air pegunungan atau dari sumur bor? Ikuti penjelasan pakar. 

Peneliti keamanan kesehatan global dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa asal hidrologi dan proses pelarutan mineral menjadi faktor utama pembeda antara air pegunungan dan air sumur bor.

Baca juga: Cerita Pemuda Palue NTT Lolos Seleksi Polri Termotivasi Bantuan Sumur Bor Kapolri

“Spring water atau mata air itu groundwater yang muncul secara alami di permukaan. Sedangkan sumur bor itu memompa air dari aquifer pada kedalaman tertentu. Komposisi kimianya sangat bergantung pada geologi lokal,” jelas Dr. Dicky kepada Tribunnews, Jumat (24/10/2025). 


Perbedaan pH dan Kandungan Mineral

Air pegunungan biasanya memiliki pH netral hingga sedikit basa, berkisar antara 7 hingga 8.

Terutama jika melewati batuan karbonat yang menambahkan kandungan bikarbonat, kalsium, dan magnesium. 

Kandungan mineral ini memberi rasa segar sekaligus nilai gizi minor bagi tubuh.

Baca juga: Sopir Truk Galon Air Mineral Ternyata Hobi Bikin Konten di Medsos, Rekam Video Sambil Nyetir

Sedangkan air sumur bor cenderung lebih bervariasi. 

Di daerah gambut, air ini bisa lebih asam dan memiliki kandungan besi atau mangan yang tinggi. 

Pada beberapa lokasi, ditemukan pula unsur berbahaya seperti arsenik akibat kondisi geologi atau aktivitas manusia seperti pertanian dan septic tank.

“Sumur bor bisa mengandung lebih banyak besi, mangan, nitrat, bahkan unsur berbahaya seperti arsenik jika formasi geologinya mengandung atau ada cemaran,” ujarnya.

Karena itu, air sumur perlu diuji secara rutin agar sesuai dengan pedoman WHO tentang kualitas air minum.

Kebersihan Air Tak Ditentukan dari Nama Sumber

Banyak masyarakat menganggap air pegunungan otomatis lebih bersih. 

Namun, menurut Dicky, baik air pegunungan maupun air sumur bor bisa sama-sama tercemar jika sumbernya tidak terlindungi.

“Tidak ada jaminan aman hanya dari nama sumbernya,” tegasnya. 

Air pegunungan bisa saja terpapar limbah atau bakteri seperti E.coli dan norovirus bila sumbernya terbuka.

Begitu juga air sumur bor, terutama yang dangkal dan dekat permukiman. 

Kontaminasi dari septic tank atau pupuk pertanian bisa menurunkan kualitas air. 

Karena itu, higienitas air bergantung pada perlindungan sumber, kedalaman sumur, dan proses pengolahan.

 

Manfaat Utama: Hidrasi Tubuh

Baik air pegunungan maupun air sumur bor memiliki manfaat utama yang sama, yaitu menjaga hidrasi tubuh. 

Air dengan kandungan mineral alami memang bisa memberikan tambahan nutrisi kecil, namun sifatnya hanya pelengkap.

“Mineral alami seperti kalsium, magnesium, dan bikarbonat pada mineral water bisa berkontribusi pada intake mineral harian, tapi bukti klinis efek kesehatan jangka panjang masih terbatas,” kata Dr. Dicky.

Sebaliknya, air yang tercemar logam berat justru dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti gangguan ginjal atau saraf. 

WHO juga menyoroti risiko kandungan nitrat tinggi pada air sumur dangkal yang bisa memicu methemoglobinemia pada bayi, kondisi di mana darah kesulitan membawa oksigen.


Bagaimana Memastikan Air Aman Diminum?

Untuk menjamin air layak konsumsi, sumber air harus terlindungi dari limbah, diolah dengan filtrasi memadai, dan diuji secara berkala. 

Pengolahan bisa menggunakan sistem ultraviolet, ozonisasi, atau penyaringan berlapis.

Air dari mata air tertutup biasanya lebih aman secara alami, tetapi tetap harus dipantau. 

Sedangkan air sumur bor dalam yang terlindung dengan baik dan diuji rutin juga bisa memiliki kualitas tinggi.

Dicky menegaskan, yang menentukan bukanlah sumber airnya, melainkan proses pengelolaannya. 

“Sumber air tidak menentukan keamanan akhir. Yang menentukan adalah proteksi sumbernya, pengolahan airnya, dan pengujian secara berkala,”pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved