Terlalu Sering Begadang dan Konsumsi Makanan Asin, Ini Dampaknya Pada Tubuh
Selain itu, rutin minum air putih dua hingga tiga liter tiap hari juga penting untuk membantu ginjal membuang sisa natrium dan racun dari dalam tubuh.
Ringkasan Berita:
- Banyak orang mengira gangguan ginjal hanya menyerang mereka yang sudah berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit tertentu.
- Tanpa disadari, gaya hidup sehari-hari seperti begadang dan makanan tinggi garam dapat menjadi pemicu utama rusaknya ginjal pada usia muda.
- Dalam jangka panjang, kondisi itu dapat menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring darah. Akibatnya, muncul protein dalam urin, tanda awal kerusakan ginjal kronis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang mengira gangguan ginjal hanya menyerang mereka yang sudah berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit tertentu. Tanpa disadari, gaya hidup sehari-hari seperti begadang dan makanan tinggi garam dapat menjadi pemicu utama rusaknya ginjal pada usia muda.
Baca juga: Cara Dian Sastro Sempatkan Me Time, Rela Begadang Demi Baca Buku di Kamar Mandi
Kedua kebiasaan itu sering kali dianggap sepele. Menurut Dokter Spesial Urologi dari RS Fatmawati dr Mega Anara Manurung, Sp.U, efek begadang sangat serius bila terjadi terus-menerus.
“Ginjal bekerja terus-menerus tanpa istirahat. Begadang dan garam tinggi membuat tekanan darah naik dan metabolisme tidak stabil. Lama-lama ginjal jadi rusak tanpa disadari,” ujarnya pada live streaming Healthy Talk di kanal YouTube Tribunnews,Minggu(26/10/2025).
Tidur bukan hanya waktu istirahat bagi tubuh, tapi juga masa pemulihan bagi organ-organ penting seperti ginjal. Saat seseorang begadang kata Dokter Mega, ritme sirkadian tubuh bakal terganggu.
Akibatnya, hormon pengatur tekanan darah tidak berfungsi optimal. Dokter Mega menjelaskan, kurang tidur kronis dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin.
Keduanya memicu tekanan darah tinggi dan memperberat kerja ginjal.
“Kalau terus-menerus begadang, tekanan darah cenderung lebih tinggi di malam hari. Ginjal yang seharusnya mendapat waktu ‘istirahat filtrasi’ jadi terus dipaksa bekerja,” katanya.
Dalam jangka panjang, kondisi itu dapat menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring darah. Akibatnya, muncul protein dalam urin, tanda awal kerusakan ginjal kronis.
Selain begadang, kebiasaan konsumsi makanan asin atau tinggi sodium juga menjadi penyebab utama gangguan ginjal. Garam berlebih meningkatkan tekanan darah dan menahan cairan di dalam tubuh.
Menurut Dokter Mega konsumsi garam ideal bagi orang dewasa tidak lebih dari 5 gram per hari, atau setara dengan 1 sendok teh.
Namun kenyataannya, rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi dua hingga tiga kali lipat dari angka tersebut.
“Garam membuat tubuh menahan cairan. Saat cairan menumpuk, tekanan darah naik, dan ginjal harus bekerja ekstra untuk membuang kelebihan itu,” jelasnya.
Baca juga: Pemudik Mengeluh Sulit Dapat Tiket Kereta Api, Terpaksa Begadang hingga Dini Hari
Kondisi ini bukan hanya memicu hipertensi, tapi juga mempercepat penurunan fungsi ginjal bagi mereka yang sudah memiliki risiko sebelumnya, seperti diabetes, obesitas, atau kolesterol tinggi.Yang lebih berbahaya, menurut Dokter Mega adalah ketika dua kebiasaan ini terjadi bersamaan.
Seseorang yang begadang cenderung mengonsumsi makanan cepat saji atau camilan asin di malam hari untuk menahan lapar atau tetap terjaga.
“Makan mie instan atau keripik tengah malam lalu tidur pagi, ini kombinasi yang paling sering saya temukan pada pasien muda dengan gangguan ginjal,” katanya.
Ketika tubuh kekurangan waktu tidur, hormon keseimbangan cairan seperti aldosteron dan vasopresin menjadi tidak stabil. Ditambah dengan sodium dari makanan asin, tubuh kesulitan mengatur kadar air dan tekanan darah.
Akibatnya, ginjal harus bekerja dua kali lebih keras untuk menjaga keseimbangan tersebut. Lama-kelamaan, struktur penyaring ginjal (nefron) menjadi rusak permanen.
Untuk mencegah kerusakan ginjal dini Dokter Mega menyarankan masyarakat mengatur pola tidur minimal 7 jam per malam dan membatasi asupan sodium.
Langkah sederhana seperti membaca label nutrisi, mengurangi penggunaan bumbu instan, serta mengganti garam dapur dengan rempah alami bisa membantu menjaga fungsi ginjal tetap sehat.
“Kalau sudah terbiasa, lidah kita akan beradaptasi. Makanan yang dulunya terasa hambar akan jadi cukup,” tambahnya.
Selain itu, rutin minum air putih dua hingga tiga liter per hari juga penting untuk membantu ginjal membuang sisa natrium dan racun dari tubuh.
Kesehatan ginjal tidak hanya bergantung pada pola makan, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan.
Baca juga: Begadang hingga Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula Picu Masalah Liver
Begadang sering kali menjadi gejala dari stres atau pola kerja yang tidak seimbang.
Karena itu, dr. Mega mengingatkan pentingnya “mindful living” hidup dengan kesadaran penuh terhadap kebutuhan tubuh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.