Bukan Sekadar Turnamen, Pinktober 2025 Gaungkan Deteksi Dini Kanker Payudara
Di balik sorak-sorai dan ayunan raket yang penuh semangat, Turnamen Tennis Pinktober 2025 menjelma menjadi lebih dari sekadar ajang olahraga.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di balik sorak-sorai dan ayunan raket yang penuh semangat, Turnamen Tennis Pinktober 2025 menjelma menjadi lebih dari sekadar ajang olahraga.
Selama dua hari, 25–26 Oktober 2025, Lapangan Tenis Indoor Bulungan, Jakarta, menjadi saksi bagaimana olahraga bisa menjadi medium solidaritas dan edukasi dalam melawan kanker payudara.
Turnamen tenis khusus wanita ini digelar atas kolaborasi antara De Sport dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), dengan satu misi utama: menyebarkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui kampanye “Sadari” (Periksa Payudara Sendiri).
“Melalui turnamen ini, pesan kepedulian terhadap kanker payudara bisa lebih luas diterima masyarakat,” ujar Ketua YKPI Linda Agum Gumelar, Minggu (26/10/2025).
Linda menekankan bahwa edukasi kesehatan tak harus kaku atau menakutkan. Justru lewat pendekatan yang menyenangkan dan interaktif seperti olahraga, pesan penting bisa lebih mudah diterima.
“Tenis bisa menjadi media efektif untuk menyebarkan semangat hidup sehat dan kepedulian. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa rutin digelar,” tambahnya.
Baca juga: Pemerintah Buka Akses Penanganan Kanker Payudara, Penanganan Pasien Makin Presisi
Angka Kanker Payudara Masih Tinggi
Data dari Global Cancer Observatory (GCO) mencatat lebih dari 66.000 kasus baru kanker payudara di Indonesia pada 2022—sekitar 30 persen dari total kasus kanker pada perempuan.
Tanpa tren penurunan yang signifikan, kampanye seperti Tennis Pinktober menjadi semakin relevan dan mendesak.
Kompetisi Bernilai Sosial
Turnamen ini diikuti enam tim: Srikandi Mahoni 1, Srikandi Mahoni 2, Indonesia Muda Tennis, Peramal Jakarta, Tetra Java Malang, dan Jaya’s Bandung.
Dalam final yang berlangsung penuh sportivitas, Jaya’s Bandung keluar sebagai juara, disusul Srikandi Mahoni 1 dan Peramal Jakarta.
Direktur Turnamen Wanda Jane menyebut tingginya antusiasme peserta sebagai sinyal kuat bahwa Tennis Pinktober layak menjadi agenda tahunan.
“Turnamen ini bukan hanya kompetitif, tapi juga punya nilai sosial yang penting. Kami berharap tahun depan lebih banyak peserta dan dukungan,” ujarnya.
Gerakan Kecil, Dampak Besar
Dengan mengusung tagar #TennisPinktober, turnamen ini membuktikan bahwa kepedulian bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk—termasuk lewat energi positif di lapangan.
Di tengah ancaman kanker yang terus mengintai, kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa gerakan kecil, jika dilakukan bersama, bisa membawa dampak besar.
| Jangan Tunggu Benjolan! Ini Penjelasan Dokter Soal Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara |
|
|---|
| Mitos atau Fakta Radiasi Mammografi Bisa Perparah Kanker Payudara? Ini Kata Dokter |
|
|---|
| Kisah Fia Bunova Penyintas Kanker Payudara, Perasaan Ikhlas Buat Kemoterapi Tak Semenakutkan itu |
|
|---|
| Kanker Payudara Bisa Disembuhkan Tapi Banyak Pasien yang Terlambat Ditangani karena Biaya |
|
|---|
| Pulih dari Kanker, Komedian Nunung Lebih Bijak Atur Pola Makan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.