Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Masalah Kesehatan Mental pada Anak Muda Masih Terabaikan, Menkes Ajak Siswa Ikut CKG
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin turut menyoroti permasalahan mental pada anak-anak muda di Indonesia.
Ringkasan Berita:
- Masalah mental anak-anak muda di Indonesia jadi sorotan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
- Kesehatan jiwa atau mental ini under detected atau terabaikan.
- Anak-anak sekolah diminta proaktif mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) terkait pemeriksaan mental.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin turut menyoroti permasalahan mental pada anak-anak muda di Indonesia.
Dirinya berharap anak-anak sekolah bisa proaktif mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dimana pemeriksaan mental jadi salah satu komponen yang juga di-skrining.
Baca juga: Khawatirkan Mental Ammar Zoni, Ibu Angkat: Dia Memperlihatkan Seolah-olah Kuat
Ia menyebut, masalah kesehatan jiwa atau mental ini under detected atau terabaikan.
“Karena jika tekanan darah sering diukur, gula darah sering diukur. Sementara kesehatan jiwa ini jarang dideteksi,” ungkap dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).
Sejauh ini pemeriksaan mental di Program CKG mulai SD, SMP hingga SMA baru melalui kuesioner.
Baca juga: Kesehatan Mental Rentan Menimpa Remaja, Bisa Jadi Lingkaran Setan Jika Tak Dituntaskan
“Jika jawabannya sudah agak menjurus, kemudian nanti kami rujuk ke dokter. Ini pentingnya CKG jikasudah mulai cemas atau anxiety. Atau sudah masuk tahap yang lebih lanjut, tahap depresi,” ungkap BGS.
Mantan Dirut Bank Mandiri ini berharap, anak muda bisa menjaga kesehatan mental, yang dimulai dari pikiran.
Jangan terlalu stres, jangan terlalu memiliki ambisi yang besar yang di luar kemampuan.
Jangan terlalu banyak pikiran dan yang penting harus rajin berdoa.
Harus rajin meditasi. Karena itu nanti akan membantu agar kondisi mentalnya baik-baik.
Secara umum CKG untuk anak sekolah, banyak ditemukan masalah kesehatan gigi dan kurang bergerak.
“Yang masalah mental masih ada, tapi terbanyak kesehatan dan kurang bergerak,” tutur dia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.