Setiap Proses Melahirkan Itu Mulia, tapi Caesar Tetap Memiliki Risiko yang Perlu Dipahami
Operasi caesar (SC) menjadi salah satu metode persalinan yang kerap dipilih karena dianggap cepat dan nyaman. Ini yang perlu diperhatikan.
Ringkasan Berita:
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operasi caesar (SC) menjadi salah satu metode persalinan yang kerap dipilih karena dianggap cepat dan nyaman.
Namun, di balik popularitasnya, terdapat sejumlah risiko medis yang perlu dipahami oleh calon ibu.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi serta Konsultan Laktasi Internasional (IBCLC), dr Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG, IBCLC, menjelaskan bahwa caesar seharusnya dilakukan atas indikasi medis, bukan pilihan semata.
“Jadi kita melihat kacamata bahwa cesar itu tentunya harus dengan indikasi medis. Kalau ada indikasi medis, ya nggak apa-apa. Itu tetap jalan lahir yang dimuliakan,” ungkapnya pada awak media di bilangan Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Risiko Perdarahan Lebih Besar
Salah satu risiko utama operasi caesar adalah perdarahan yang lebih banyak dibandingkan persalinan normal.
Jika pada lahiran normal batas perdarahan yang dianggap berbahaya adalah 500 cc, pada caesar jumlahnya bisa mencapai 1.000 cc.
Jumlah perdarahan yang lebih besar membuat ibu membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Bekas luka operasi juga dapat menimbulkan nyeri berkepanjangan dan membutuhkan pemantauan ketat.
Baca juga: 4 Jari Pasien Diamputasi usai Persalinan Caesar, RS di Jakarta Timur Klarifikasi dan Minta Maaf
Cedera Organ Selama Prosedur
Cedera organ adalah risiko lain yang perlu diperhatikan.
Karena operasi caesar melibatkan sayatan di area perut dan rahim, organ-organ di sekitarnya seperti kandung kemih dan usus dapat terkena dampaknya, terutama saat bayi masih aktif bergerak.
Risiko cedera organ pada operasi caesar diperkirakan sekitar 12 per 10.000 persalinan.
Apabila cedera terjadi, diperlukan tindakan perbaikan seperti penjahitan dan pemulihan lebih lama.
Risiko pada Bayi
Selain ibu, bayi juga dapat mengalami cedera akibat pisau bedah jika terjadi pergerakan mendadak selama prosedur.
Cedera ini memerlukan penanganan medis segera setelah lahir.
Operasi Caesar Meningkatkan Risiko Caesar Berikutnya
Setiap SC akan menambah risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan berikutnya.
Meski ada peluang untuk melahirkan normal setelah SC (VBAC), tidak semua ibu dapat menjalani proses tersebut, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan keterbatasan fasilitas medis.
Emboli Cairan Ketuban: Komplikasi Langka namun Mematikan
Salah satu komplikasi yang jarang diketahui adalah emboli cairan ketuban, kondisi ketika cairan ketuban, lanugo, atau elemen lain masuk ke pembuluh darah ibu saat plasenta terlepas.
Komplikasi ini jarang (sekitar 1 banding 12 ribu persalinan), namun sangat berbahaya karena dapat menyebabkan ibu kehilangan kesadaran atau mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
“Terus ada risiko emboli cairan ketuban. Ini yang paling mengerikan untuk dokter ob-gin,” kata dr Amarylis.
Kondisi ini dapat terjadi baik pada persalinan normal maupun caesar, tetapi risikonya tetap ada dan harus diwaspadai.
Risiko-risiko tersebut bukan untuk menakut-nakuti, namun untuk memberi pemahaman bahwa operasi caesar bukan sekadar pilihan gaya hidup.
Persalinan, baik normal maupun caesar, memiliki tantangan masing-masing yang harus ditangani dengan keputusan medis yang tepat.
Dengan pemahaman menyeluruh, calon ibu dapat lebih siap menghadapi proses persalinan dan mengambil keputusan yang paling aman bagi dirinya dan bayi. (*)
Sumber: Tribunnews.com
| Terjemahan Lirik Lagu Touching God - Daniel Caesar: Oh, Lord Thy Kingdom Come |
|
|---|
| Terjemahan Lirik Lagu Baby Blue - Daniel Caesar: I Like Your Eyes, They Sparkle |
|
|---|
| Terjemahan Lirik Lagu Moon - Daniel Caesar ft Bon Iver: I'll Be a Man, I'll Make My Own |
|
|---|
| Masih Rahasiakan Wajah sang Anak, Billy Syahputra Ungkap Panggilan Sayang untuk Bayinya |
|
|---|
| Billy Syahputra Bahagia dan Terharu Sambut Kelahiran Anak Pertamanya dengan Vika Kolesnaya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.