Sabtu, 22 November 2025

Pneumonia Anak Masih Jadi Ancaman Mematikan, Segera Berobat Saat Napas Cepat! Itu Tanda Bahaya

Pneumonia atau infeksi pada paru-paru pada anak kembali menjadi perhatian karena berujung kematian. Segera berobat jika ada tanda bahaya.

Instagram @zaskiaadyamecca
PENUMONIA PADA ANAK - Zaskia Adya Mecca mengabarkan anak ketiganya, Bhai Kaba Bramantyo idap Pneumonia hingga saturasi oksigen turun di angka 86. Pneumonia atau infeksi pada paru-paru pada anak kembali menjadi perhatian karena berujung kematian. Segera berobat jika ada tanda bahaya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

Ringkasan Berita:
  • Pneumonia pada anak kembali menjadi perhatian karena berujung kematian.
  • Peningkatan kasus rawat inap akibat penyakit ini masih disorot.
  • Salah satu faktor penentu risiko fatal adalah kecepatan mendapat pertolongan medis. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPneumonia pada anak kembali menjadi perhatian karena berujung kematian.


Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan dan kantung udara (alveoli) terisi cairan atau nanah, sehingga penderitanya sulit bernapas.

Baca juga: Bedakan Sesak Napas Pneumonia dan Asma pada Anak, Ini Penjelasan Lengkap Dokter

Kondisi ini sering disebut juga paru-paru basah dan bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Meski sebagian anak dapat pulih dengan cepat, sebagian lainnya mengalami kondisi berat hingga berujung fatal, terutama ketika akses pertolongan terlambat.

Peningkatan kasus rawat inap akibat penyakit ini masih disorot.  

Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), Subsp.Resp(K), menjelaskan bahwa kasus pneumonia berat yang berujung kematian masih ditemukan di sejumlah rumah sakit rujukan.

“Di rumah sakit-rumah sakit besar yang rujukan kematian karena pneumonia itu terjadi. Jadi, biasanya yang mengalami kematian akibat pneumonia anak kalau di rumah sakit kami adalah mereka yang sudah mempunyai komorbiditas atau penyakit lain,” jelasnya pada media briefing virtual, Jumat (22/11/2025). 

Menurutnya, anak dengan penyakit keganasan, gangguan imun, atau komorbid lain sangat rentan mengalami pneumonia berat. 

Baca juga: Pneumonia Anak Meningkat, Ini Penyebab Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Namun, ia menegaskan bahwa kasus pada anak sebelumnya sehat pun tetap bisa terjadi.

“Tapi apakah ada anak yang sebelumnya sehat warafiat kemudian terkena pneumonia kemudian meninggal? Ada, banyak,” ungkapnya.

Salah satu faktor penentu risiko fatal adalah kecepatan mendapat pertolongan medis. 

Di daerah dengan akses rumah sakit yang jauh, keterbatasan oksigen dan fasilitas masih menjadi tantangan. 

Keterlambatan ini meningkatkan risiko kematian meski kondisi awal anak tampak tidak terlalu berat.

Kualitas akses kesehatan suatu negara sangat memengaruhi tingkat kematian pneumonia. 

Negara berkembang cenderung memiliki risiko lebih tinggi akibat keterbatasan layanan dan fasilitas kesehatan.


Pneumonia Masih Menjadi Ancaman Serius, Kenali Tanda Bahaya Ini, Segera Berobat

ILUSTRASI SESAK NAPAS - BAGI jutaan orang, aktivitas sederhana seperti berjalan kaki atau naik tangga bisa menjadi perjuangan berat akibat sesak napas yang membatasi ruang gerak mereka.
ILUSTRASI SESAK NAPAS - BAGI jutaan orang, aktivitas sederhana seperti berjalan kaki atau naik tangga bisa menjadi perjuangan berat akibat sesak napas yang membatasi ruang gerak mereka. (dok. Nakita/Ipoel)

Pneumonia merupakan infeksi yang dapat berkembang cepat. 

Pada kondisi tertentu, paru-paru anak terisi cairan dan peradangan sehingga suplai oksigen menjadi tidak optimal. 

Ketika kondisi ini tidak ditangani segera, risiko gagal napas dapat meningkat.

Anak dengan gizi kurang, lingkungan penuh polusi, atau paparan asap rokok di rumah juga lebih mudah mengalami pneumonia berat. 

Kondisi ini kerap tidak disadari orang tua karena gejalanya mirip flu pada awalnya.

Kenaikan kematian pada pneumonia juga dipengaruhi oleh kebiasaan orangtua menunda membawa anak berobat saat muncul tanda bahaya.

Tanda bahaya yang muncul adalah :

  • Napas cepat
    Tarikan napas tak teratur
    Saturasi oksigen menurun.

Penjelasan Lengkap Tentang Pneumonia, Penyebab, Gejala dsan Pencegahan 

Seperti dijelaskan sebelumnya, pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang alveoli di paru-paru. Alveoli yang seharusnya berisi udara menjadi penuh cairan atau nanah, sehingga pertukaran oksigen terganggu.

Penyebab:

Bakteri (misalnya Streptococcus pneumoniae)

Virus (misalnya influenza, RSV, bahkan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19)

Jamur (lebih jarang, biasanya pada orang dengan daya tahan tubuh lemah)

Gejala

Batuk berdahak, demam, menggigil, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan. Pada bayi atau lansia, gejala bisa lebih berat dan cepat memburuk.

Faktor Risiko

Bayi, anak kecil, lansia, penderita penyakit kronis (seperti jantung atau paru-paru), serta orang dengan sistem imun lemah.

Komplikasi: Kekurangan oksigen (hipoksia), kerusakan jaringan paru, bahkan dampak jangka panjang pada otak bayi bila tidak segera ditangani.

Pencegahan

Vaksinasi (misalnya vaksin pneumokokus dan influenza)

Menjaga kebersihan tangan dan lingkungan

Menghindari asap rokok

Nutrisi yang baik untuk daya tahan tubuh

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved