Kamis, 28 Agustus 2025

Warisan Intelektual, Ibas: Perhatian, Regulasi dan Insentif Penulis Maju Berpihak Kesejahteraan

Ibas menegaskan akan mendengar, bekerja, dan mengawal agar negara hadir menciptakan kebijakan dan regulasi yang berpihak pada kesejahteraan penulis

Editor: Content Writer
Istimewa
KESEJAHTERAAN PENULIS - Ibas dalam Audiensi dengan penulis perempuan muda Indonesia  dengan topik “Ibu Punya Mimpi, Perempuan Berkisah: Penulis Indonesia Mendunia Tak Terbatas” Rabu (12/3/25) di Gedung MPR R Ibas menegaskan akan mendengar, bekerja, dan mengawal agar negara hadir menciptakan kebijakan dan regulasi yang berpihak pada kesejahteraan penulis 

Ibas optimis negara ini memiliki kesempatan menciptakan sumberdaya yang unggul. “Mengutip yang disampaikan Lewis Carrol dalam buku ‘Alice’s Advantures in Wonderland’: It’s no use going back to yesterday. Because I was a different person then.”

“Setiap perjalanan hidup seperti buku, selalu menghadirkan bab baru dalam kehidupan. Karenanya kita jangan terus terpaku pada masa lalu,  tapi kita gapai masa depan penuh tantangan. Setuju ya..?” yang langsung dijawab “Setuju..” oleh seluruh peserta. 

Di akhir sambutannya, Ibas mengajak bersama-sama untuk menjaga asa, terus maju, dan berkarya. “Akhirnya teman-teman yang cerdas dan kreatif. Mari jaga asa kita untuk terus maju, berkarya, demi menjaga warisan intelektual bangsa. Semoga diskusi ini menjadi penyemangat dan sebagai landasan kita semua dalam merancang kebijakan yang lebih progresif, inklusif dan berkelanjutan. “

“Membaca dan menulis bukan hanya ekspresi diri tapi merupakan bagian dari memajukan Ibu Pertiwi. Teruslah membaca dan menulis. Berbagi cerita dan menginspirasi,” pungkasnya. 

Senada dengan yang disampaikan Ibas, Meisya Sallwa, penulis novel sekaligus peserta acara menyampaikan harapannya agar Pemerintah dapat bergerak bersama memberikan efek jera pada tindakan plagiarism. “Banyak sekali buku diplagiat, tapi tidak ada tindakan yang memberikan efek jera. Sebagai penulis banyak efek buruk, tidak hanya berdampak pada penulis tapi seluruh industri penulisan yang dirugikan. Semoga pemerintah bergerak bersama membuat kebijakan yang memberikan efek jera pada plagiarism. Bisa diberikan langkah konkret untuk disosialisasikan lebih luas lagi,” katanya. 

Pada acara ini hadir beberapa peserta yang merupakan penulis perempuan, di antaranya Meisya Sallwa, Grace Reinda, Fayanna Allisha, Nadzira Shafa Askar, Erisca Febriani, dan lain sebagainya. 

Hadir pula Anggota FPD DPR RI Sabam Sinaga, Raja Faisal Manganju Sitorus, dan Faujia Helga Br. Tampubolon.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan