Hadiri ILC ke-113, Wamenaker Noel: Indonesia Ingin Jadi Bagian dari Solusi Dunia Kerja Global
Kehadiran Indonesia dalam forum global ini juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia, khususnya dalam membela hak-hak pekerja.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menghadiri pembukaan Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 yang digelar pada 2–13 Juni 2025 di markas besar ILO dan Kantor PBB, Jenewa, Swiss. Dalam forum dunia kerja bergengsi ini, pemerintah Indonesia hadir bukan sekadar sebagai peserta, melainkan sebagai bagian dari solusi atas tantangan ketenagakerjaan global.
Konferensi yang mengusung tema “Advancing Social Justice: Reshaping The Future of Work in a Polarized World” ini, menjadi momentum penting bagi dunia untuk memperkuat solidaritas global dalam menghadapi ketimpangan dan transformasi dunia kerja pascapandemi, perubahan iklim, serta perkembangan teknologi digital.
“Semoga dengan hadirnya perwakilan pemerintah, pekerja/buruh, dan pengusaha (tripartit) Indonesia di ILC ini bisa menghasilkan sebuah regulasi yang bisa menjadi standar. Kita sebagai pemerintah bisa menjadi jembatan komunikasi yang baik antara pengusaha dan buruh,” ujar Wamenaker Immanuel Ebenezer usai menghadiri pembukaan ILC di Jenewa, Senin (2/6).
Dalam ILC ke-113 ini, Indonesia, lanjut Immanuel, prioritaskan 3 isu penting yang mencerminkan arah kebijakan ketenagakerjaan nasional sekaligus kepedulian terhadap isu global. Pertama, regulasi untuk pekerjaan layak dalam ekonomi berbasis platform digital. Kedua, perlindungan terhadap bahaya biologis di tempat kerja.
Baca juga: Tutup Job Fair 2025, Wamenaker Apresiasi Perusahaan yang Membuka 52 Ribu Lowongan Kerja
"Terakhir terkait pembahasan transisi pekerja dari sektor informal ke formal guna memperluas jaminan perlindungan sosial dan kepastian kerja," kata Immanuel.
Kehadiran Indonesia dalam forum global ini juga menegaskan komitmen Pemerintah Prabowo-Gibran untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam membela hak-hak pekerja, membangun hubungan industrial yang harmonis, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.
“Pemerintah Indonesia tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi sebagai bagian dari solusi dunia kerja global. Kami ingin memastikan bahwa suara Indonesia didengar, dan standar yang dihasilkan relevan serta berpihak kepada kemanusiaan dan keadilan sosial,” kata Immanuel.
Baca juga: Wamenaker Noel: Penghargaan kepada Buruh Menjadi Kado Buat Bangsa
Wapres Gibran Tinjau Penyaluran BSU di Kota Tangerang Didampingi Wamenaker |
![]() |
---|
Wamenaker Dorong Terciptanya Hubungan Industrial Harmonis untuk Perkuat Layanan TKBM Pelabuhan |
![]() |
---|
Kemnaker Andalkan 5 Program Unggulan sebagai Mesin Transformasi Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Wamenaker Sebut Perusahaan Larang Eks Karyawan Kerja di Sektor Sama Selama 1 Tahun Langgar UUD 1945 |
![]() |
---|
Menaker Yassierli Tegaskan Pentingnya Keadilan dan Perlindungan di Dunia Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.