Di Depan Komisi IX DPR RI, Mensos Gus Ipul Ungkap Pentingnya Penggunaan Data Tunggal untuk PBI
Mensos Gus Ipul tegaskan pentingnya penggunaan data tunggal dalam penyaluran bantuan sosial, terutama untuk peserta bantuan iuran.
Editor:
Content Writer
Gus Ipul menjelaskan bahwa kuota penerima bansos saat ini hanya mencakup 96,8 juta jiwa. Padahal untuk menjangkau seluruh masyarakat hingga desil 4, diperlukan kuota minimal 112 juta jiwa.
“Sementara penduduk kita adalah 280 juta lebih. Karena basis kita itu kuota, maka kita memilih prioritas bagi mereka yang paling membutuhkan,” katanya.
Baca juga: Cek Kesiapan Masa Orientasi, Gus Ipul Berdialog dengan Siswa Sekolah Rakyat di Cimahi
Ia berharap, melalui koordinasi lintas kementerian, bansos bisa semakin tepat sasaran dan tak ada lagi warga miskin yang tak mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Mudah-mudahan ibu/bapak sekalian, dengan hulunya nanti dari BPS, kami sebagai pihak yang ikut pemutakhiran dan kemudian menetapkan PBI, (semoga) tidak ada lagi pasien yang ditolak oleh rumah sakit. Ini yang sedang kita coba,” pungkasnya.
Rapat kerja ini turut dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti, serta Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Nunung Nuryanto.
Baca juga: Cak Imin Puji Gus Ipul Sukses Wujudkan Program Sekolah Rakyat
Berpatokan DTSEN, Gus Ipul: Bansos Sudah Dialihkan untuk yang Lebih Berhak |
![]() |
---|
Perkuat Pemutakhiran Data, Kemensos Hentikan Bansos bagi Penerima Tak Layak |
![]() |
---|
Kunjungi SRMA 10 Jakarta Selatan, Sri Mulyani Puji Konsep Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Menteri Sosial Saifullah Yusuf Lantik 1.323 Guru Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Pembukaan SRMA 34 Lebak Tandai Dimulainya MPLS di 37 Titik Tambahan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.