Tinjau Langsung, Presiden Targetkan 500 Sekolah Rakyat
Mensos menegaskan bahwa setiap arahan Presiden akan diterjemahkan secara nyata oleh Kementerian Sosial
Sementara itu, Ketua Formatur Sekolah Rakyat Prof. Mohammad Nuh menekankan pentingnya menyeimbangkan akses dengan kualitas pendidikan.
“Dua variabel yang tidak boleh diurusan pendidikan itu, yaitu akses dan kualitas. Akses itu alhamdulillah anak-anak miskin sudah bisa sekolah. Tetapi bukan sekedar bisa sekolah, bisa sekolah dan berkualitas sekolahnya itu,” tegasnya.
Prof. Nuh menjelaskan, kualitas ditentukan oleh tiga faktor. Yaitu, guru, infrastruktur, dan proses pembelajaran.
“Meskipun kita akan ekspansi, nambah lagi titik-titik yang lain, tetapi kita pastikan tidak ada kompromi urusan akses dan kualitas. Dua-duanya harus kita jaga,” jelasnya.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat berpotensi menjadi laboratorium pendidikan yang unggul.
“Intinya ini bukan sekolah biasa, tetapi sekolah ini nanti akan menjadi laboratorium yang luar biasa untuk pengembangan dunia pendidikan. Bisa jadi lebih tinggi, karena sekolah ini kan berasrama, kalau yang lain kan tidak ada asramanya. Oleh karena itu kita pastikan standarnya harus di atas standar minimalnya. Insya Allah,” pungkasnya.
| Kontradiksi Kebijakan: Dukungan Menkeu untuk Dapur Gizi Nasional Tertahan Blokir Anggaran |
|
|---|
| Isu Pangan Jadi Sorotan Publik, Begini Penilaian dan Evaluasi ke Menteri Kabinet Merah Putih |
|
|---|
| Usulan Proyek Mobnas Masuk PSN Makin Dimatangkan, Prabowo Gelar Rapat Hari Ini |
|
|---|
| Kunjungi SRT 53 Pontianak, Gus Ipul Kagum dengan Toleransi Agama Siswa |
|
|---|
| Evaluasi 1 Tahun Prabowo-Gibran, LAB 45 Kritik Sejumlah Hal yang Kurang dari Pemerintah |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.