Rabu, 15 Oktober 2025

Audiensi F-Buminu Sarbumusi, Menteri Mukhtarudin Dorong Peningkatan Keterampilan Pekerja Migran

Menteri Mukhtarudin menerima audiensi Federasi Buruh Migran Nusantara (F-Buminu) Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi).

Editor: Content Writer
Istimewa
PEMBERDAYAAN PEKERJA MIGRAN - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menerima audiensi Federasi Buruh Migran Nusantara (F-Buminu) Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi). Audiensi itu dilakukan di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, pada Selasa (14/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Federasi Buruh Migran Nusantara (F-Buminu) Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) melakukan kunjungan audiensi dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, di kantor Kementerian P2MI, pada Selasa (14/10/2025).

Pertemuan tersebut membahas sinergi program dan kolaborasi strategis antara pemerintah dan organisasi buruh dalam meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia. 

Tidak hanya itu, pertemuan ini juga menegaskan komitmen bersama antara pemerintah dan organisasi buruh untuk membangun tata kelola pekerja migran yang lebih berkeadilan, adaptif, dan berkelanjutan.

Menteri Mukhtarudin memberikan apresiasinya terhadap Federasi Buminu Sarbumusi, atas kepeduliannya terhadap isu perlindungan pekerja migran. 

Menurutnya, perhatian dan keterlibatan organisasi masyarakat dalam isu migrasi tenaga kerja menunjukkan kesamaan visi dengan arah kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden telah menekankan tiga prioritas utama dalam tata kelola pekerja migran Indonesia, yaitu peningkatan keterampilan, penguatan advokasi dan perlindungan, serta pemberdayaan ekonomi bagi pekerja migran purna,” ujar Mukhtarudin.

Baca juga: KemenP2MI Bahas Peluang Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Yordania

Ia menegaskan, penguatan di hulu menjadi fokus utama pemerintah, terutama lewat penyusunan desain besar perlindungan PMI (grand design) yang mencakup pra-penempatan, masa kerja, hingga purna-penempatan.

“Kalau hulunya kuat, sistem di tengah dan di ujung juga akan berjalan baik. Karena itu, kami sedang mengembangkan Desa Migran sebagai ekosistem yang membangun kesadaran dan kesiapan masyarakat sejak awal,” jelasnya.

Menteri P2MI menyoroti pentingnya vokasi dan penguasaan bahasa asing bagi calon pekerja migran agar mereka dapat bersaing di sektor formal internasional.

Pemerintah, lanjut Menteri P2MI, terus mendorong peningkatan kapasitas calon PMI menuju kategori medium-high skilled workers melalui pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja global.

Selain itu, KemenP2MI turut menyoroti pentingnya pemberdayaan pekerja migran, salah satunya melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam membuka akses pelatihan dan pembinaan bagi para pekerja migran yang berkeinginan untuk memulai usaha sendiri.

“Pemberdayaan pekerja migran purna ini yaitu membuka usaha mikro yang produktif, atau bekerja kembali di sektor industri yang sesuai dengan keahlian mereka,” tambah Mukhtarudin. (*)

Baca juga: Wamen P2MI Apresiasi Aplikasi All Indonesia, Permudah Layanan Publik bagi Pekerja Migran

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved