Perdana Merantau dari Jawa, Guru Muda Sekolah Rakyat Ini Bawa Semangat dan Harapan Baru
Kiki Novita Sari, guru muda asal Jawa, berbagi kisah perjuangan dan adaptasi saat mengajar di Sekolah Rakyat Makassar.
TRIBUNNEWS.COM - Kiki Novita Sari, guru matematika di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar, Sulawesi Selatan, tengah menjalani pengalaman pertamanya merantau jauh dari tanah kelahirannya di Jawa Tengah.
Perempuan berusia 24 tahun itu mengaku harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di tanah rantau. Para guru dan siswa pun akrab memanggilnya dengan julukan “Mbak Jawa” selama masa penyesuaian.
“Ini pertama kali saya merantau dan sejauh ini,” ujar Kiki saat ditemui di sela jam mengajarnya di SRMA 26 Makassar, belum lama ini.
Saat mendaftar sebagai guru Sekolah Rakyat, ia masih berada di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Saat ada informasi diterima, barulah dia mengetahui ternyata diminta untuk menjadi guru di Makassar.
Sebelum menjadi guru Sekolah Rakyat, ia sempat bekerja sebagai karyawan swasta. Ia juga pernah mendedikasikan diri sebagai guru matematika tingkat SMP.
"Setelah tes PPPK Pemda, ada jeda menunggu hasilnya, ada informasi lowongan Sekolah Rakyat. Kita enggak tahu rezekinya ada di mana. Kalau Pemda tidak memungkinkan hasilnya, berarti kita ada peluang di Sekolah Rakyat," kata Kiki.
Sebelum tes guru Sekolah Rakyat, pada website pendaftaran muncul nama penempatan kota. Ia memilih untuk melanjutkan proses tes guru, meskipun sempat khawatir karena nanti harus jauh dari keluarga.
"Karena waktu itu terhitungnya di sini masih Kota Makassar. Jadi saya pikir saya adaptasinya tidak terlalu cukup sulit," jelas Kiki.
Ia menceritakan sahabat dan keluarganya juga mendukung untuk tetap melanjutkan proses sebagai guru meski penempatannya di Makassar. Mereka juga memberikan masukan Makassar masih kota dan tak jauh beda dengan Semarang karena akses transportasi yang relatif mudah.
"Dikasih support sama teman juga. Oh ya sudah oke saya ambil. Jadi saya lebih mantap ngambil itu. Insya Allah mantap, pilih ke sini," ucap Kiki.
Saat dipastikan diterima sebagai guru, ia mencari tahu segala hal tentang Makassar, mulai dari karakteristik orangnya hingga makanan ke beberapa teman dan internet.
"Beda banget ternyata. Jadi yang di Jawa yang lemah lembutnya seperti itu. Sampai di sini kadang orang berbicara biasa pun nadanya tinggi. Jadi kita bisa aja orang Jawa salah tafsir nih seperti itu. Jadi hal yang sepele kayak gitu. Saya coba cari tahu dan tanya sama beberapa teman," jelasnya.
Baca juga: Gus Ipul Bertemu Pramono Anung, Bahas Konsolidasi Data dan Sekolah Rakyat
Tantangan Bahasa
Setiba di SRMA 26 Makassar, Kiki langsung mendapatkan tempat tinggal di asrama. Ia mengaku tak bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan dan rekan guru sejawatnya.
"Saya orangnya agak sensitif, jadi kalau ada orang yang nada tinggi itu biasanya saya habis melakukan sesuatu jadi kadang langsung suka refleksi, tadi sempat ada melakukan hal lain atau tidak?" katanya.
| PGRI Minta Guru dan Sekolah Pastikan TKA Berjalan Tanpa Kecurangan |
|
|---|
| Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dikritik, Mensos: Manusia Ada Kekurangan dan Kelemahan |
|
|---|
| Contoh Esai PPG Prajabatan 2025 Terbaru Poin A-F sebagai Referensi |
|
|---|
| Ceritakan Secara Spesifik Saat Anda Dihadapkan dengan Beberapa Tugas, Esai PPG Prajabatan Poin F |
|
|---|
| Ceritakan Salah Satu Pengalaman Anda Saat Membimbing Orang Lain, Esai PPG Prajabatan Poin E |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.