Sabtu, 16 Agustus 2025

Stunting di Indonesia

Bahaya Stunting pada Anak dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Inilah bahaya Stunting untuk anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kondisi anak ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata.

Editor: Arif Fajar Nasucha
iStock/ matka_Wariatka
Ilustrasi stunting - Inilah bahaya Stunting untuk anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kondisi anak ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. 

Dalam perkembangannya, anak cenderung sulit mengingat, menyelesaikan masalah, dan tersendat.

Semua itu terjadi dalam aktivitas yang melibatkan kegiatan mental atau otak.

Pertumbuhan kognitif yang lambat di kemudian hari bisa menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi intelektual.

Termasuk kesulitan memproses informasi serta susah berkomunikasi.

2. Dampak Jangka Panjang

Ilustrasi belajar di rumah
Ilustrasi belajar di rumah (StudyInternational.com)

Baca juga: Harga Telur Melonjak, DPR: UMKM Bisa Terdampak, Ganggu Upaya Turunkan Angka Stunting

  • Prestasi belajar anak saat sekolah tidak optimal

Pertumbuhan otak yang terganggu, menyebabkan prestasi belajar anak tidak optimal.

Anak-anak dengan stunting memiliki peringkat rata-rata yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan anak-anak dengan tinggi normal.

Selain itu, anak-anak dengan stunting yang parah memiliki peringkat rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak dengan tinggi badan normal.

Penelitian lain juga menunjukkan, anak yang berperawakan pendek memiliki fokus dan tingkat konsentrasi yang lebih rendah sehingga bisa memengaruhi prestasinya di sekolah.

  •  Produktivitas kerja rendah

Stunting juga berdampak terhadap produktivitas dan performa kerja ketika anak menjadi dewasa.

Ditemukan, orang dewasa dengan tubuh pendek memiliki performa dan produktivitas kerja yang lebih rendah.

Hal ini kemudian menyebabkan penghasilan ekonomi mereka lebih rendah.

Pernyataan ini sesuai dengan keterangan Dokter Ova ketika menjelaskan Stunting.

Guru Besar Bidang Pendidikan Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu mengatakn, stunting dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, ketika berada pada usia produktif.

Mengutip dari laman ugm.ac.id, selama periode 1.000 hari pertama itu terdapat kejadian pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan