Sabtu, 16 Agustus 2025

Stunting di Indonesia

Bahaya Stunting pada Anak dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Inilah bahaya Stunting untuk anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kondisi anak ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata.

Editor: Arif Fajar Nasucha
iStock/ matka_Wariatka
Ilustrasi stunting - Inilah bahaya Stunting untuk anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kondisi anak ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. 

Ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif pada anak.

ASI dapat diberikan selama enam bulan kepada sang buah hati.

3. Memberikan MPASI Sehat berdampingan dengan ASI

WHO merekomendasikan penambahan nutrisi ke dalam makanan anak.

Ibu bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI, ketika bayi sudah usia 6 bulan ke atas.

Maka pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

4. Pantau Terus Tumbuh Kembang Anak

Terutama dari tinggi dan berat badan anak.

Anak dapat dibawa secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak.

5. Jaga Kebersihan Lingkungan

Anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.

Faktor lingkungan yang buruk secara tidak langsung dapat meningkatkan peluang stunting.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan