Menengok Kehidupan Lesbian di Makassar
Wanita Sejati Jadi Pria dan Gaya Tomboy (1)
Jenis kelamin bukan soal, kasih sayang paling utama. Ungkapan ini sekaligus merekonstruksi cetak biru kehidupan
lihat foto
Kemudian ada juga Lady (35), juga bukan nama sebenarnya. Berbeda dengan Madonna, tampilan Nikki jauh lebih feminin. Rambut lurus tergerai di bawah bahu dan berbusana layaknya wanita kebanyakan.
Ia kerap tampil dengan atasan khas perempuan yang dipadankan dengan rok panjang ataupun celana panjang model boot cut. Ceking di bagian paha hingga lutut, lalu agak melebar di bagian betis hingga mata kaki.
Dilengkapi juga dengan tas tangan dan sepatu model wedges (sepatu atau sandal yang solnya tebal) ataupun high heel (sepatu hak tinggi). Make up tak pernah lepas dari kesehariannya.
Lady, adalah wanita "belok" yang kerap disebut bertipe femme. Penampilan feminin, laiknya perempuan kebanyakan. 100 persen mereka berjiwa dan bergaya perempuan.
Difasilitasi Lady, Tribun mengenal Shakira (29). Wiraswastawati ini bekerja dan tinggal di Jakarta. Meski di ibu kota, dia mengenal banyak seluk-beluk Kota Makassar, setidaknya jalan-jalan protokol, lokasi strategis, nama mal, hotel bintang, serta kafe dan resto ternama.
Penampilan Shakira tidak feminin, tidak juga seperti laki-laki. Rambut lurus pendek di atas bahu dan berkacamata.
Seperti halnya wanita tomboy pada umumnya, keseharian Shakira gemar menggunakan atasan feminin dan celana panjang. Ia hampir tidak pernah menggunakan rok tapi juga tidak menggunakan baju laki-laki. Tipe wanita tomboy seperti Shakira, termasuk tipe andro.
Kemudian terakhir, Tribun berkenalan dengan Carey (18). Seperti Lady, Carey termasuk yang bertipe Andro. Shakira berambut pendek di atas bahu. Kerap menggunakan atasan kemeja feminin, kalung, dan riasan tipis di wajah.
Saat ini, Shakira masih bersekolah di salah satu SMA swasta di Makassar ini. Ia menolak menyebutkan nama sekolahnya.
Kepada Tribun, Shakira banyak bercerita mengenai dirinya, dan komunitas "belok" di Makassar. Lalau apa yang mereka lakukan jika bertemu dengan sesama komunitasnya di tempat gaulnya? Ternyata, seperti manusia kebanyakan, mereka ngobrol segala hal. Bukan hanya soal "kecenderungan" biologisnya.
