Selasa, 9 September 2025

Menjawab Tren Mindful Consumerism, Upaya Mengurangi Masalah Lingkungan dari Sektor Fashion & Tekstil

Limbah merupakan salah satu dampak terbesar industri terhadap lingkungan, terutama dari sektor fashion dan tekstil.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
PERAJIN BATIK - Aktivitas perajin batik usai melakukan proses menghilangkan lilin dari kain batik setelah proses pewarnaan. 

Konsumen tidak lagi hanya membeli produk, tetapi juga memperhitungkan nilai, etika, dan dampak sosial-lingkungan dari produk yang mereka konsumsi. Fenomena ini mendorong munculnya gelombang mindful consumerism, yakni praktik membeli dan menggunakan produk dengan kesadaran penuh terhadap dampak sosial dan lingkungan dari keputusan tersebut. 

Maka, ini saatnya brand lokal tidak hanya mengikuti permintaan, tetapi juga bertransformasi dari dalam, melalui praktik mindful production, sebagai jawaban tren mindful consumerism

Menurut laporan IBM (2023), 62 persen konsumen global bersedia mengubah perilaku belanjanya untuk mengurangi dampak lingkungan, dan tren ini makin terasa di Indonesia.

"Produksi yang sadar bukan berarti harus mahal atau sempurna. Ini tentang mengambil keputusan dengan mempertimbangkan manusia, lingkungan, dan masa depan," ujar  Rahman.

"Brand lokal punya keunggulan di sisi cerita dan kedekatan dengan komunitas. Itu kekuatan besar yang bisa dioptimalkan jika proses produksinya juga selaras dengan nilai tersebut."

Sebagai House of Next-Gen Brand terbesar di Asia Tenggara yang mendukung pertumbuhan brand lokal, Hypefast untuk mengadopsi mindful production.

Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab moral, tetapi juga strategi diferensiasi bagi brand.

Mindful production tidak hanya berbicara tentang bahan, tetapi juga manusianya.

Hal ini didukung dengan laporan Katadata Insight Center (2024) mencatat bahwa 73 persen Gen Z Indonesia lebih mempercayai brand yang menjelaskan bagaimana produk mereka dibuat, bukan sekadar menjual tampilan akhir. 

Transparansi ini menjadi elemen utama dalam menumbuhkan kepercayaan. Brand seperti SukkhaCitta menunjukkan bahwa cerita dan relasi dengan pembuat produk bisa menjadi elemen diferensiasi yang sangat kuat.

Secara konsisten, SukkhaCitta mengangkat profil artisan, menjelaskan proses produksi, dan membangun narasi yang menyentuh.

Baca juga: Kemenperin Dorong IKM Pakaian Terapkan Prinsip Berkelanjutan Lewat Slow Fashion 

Mindful production adalah investasi jangka panjang, bukan hanya untuk menjaga bumi, tetapi juga untuk membangun loyalitas konsumen dan mempertahankan relevansi brand di tengah perubahan pasar yang dinamis.

Lebih dari sekadar bentuk tanggung jawab sosial, pendekatan ini dapat menjadi strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan