Jenis-jenis Atap Multiroof yang Cocok untuk Gaya Rumah Tropis hingga Japandi

TRIBUNNEWS.COM - Dalam dunia arsitektur rumah modern, pemilihan jenis atap tak hanya soal fungsi perlindungan dari cuaca, tetapi juga menjadi bagian penting dari tampilan rumah secara keseluruhan.

Salah satu jenis atap yang kini semakin diminati adalah atap multiroof.

Multiroof dikenal sebagai atap yang ringan namun kuat, umumnya terbuat dari baja ringan berlapis yang tahan karat dan tidak mudah ditumbuhi lumut.

Kelebihan lainnya adalah variasi desain, warna, dan tekstur yang beragam, memungkinkan pemilik rumah menyesuaikan tampilan atap dengan gaya arsitektur hunian mereka.

Atap multiroof juga cocok dipakai untuk rumah yang ada di negara tropis seperti Indonesia.

Selain itu, atap multiroof juga cocok untuk rumah bergaya japandi (perpaduan desain interior antara gaya Jepang dan Skandinavia (Scandi) yang menekankan pada minimalisme, fungsionalitas, dan harmoni dengan alam).

Berikut adalah beberapa jenis multiroof paling populer beserta karakteristiknya:

1. Multiroof Classic

Jenis ini memiliki bentuk bergelombang yang menyerupai genteng tradisional, cocok untuk rumah bergaya tropis hingga minimalis.

Kelebihan: Tampilan elegan dan klasik, aliran air hujan lancar, serta tersedia dalam berbagai warna.

Perbandingan: Lebih ringan dan anti karat dibanding genteng tanah liat atau keramik yang cenderung berat dan rentan pecah.

Baca juga: Memadukan Keindahan Seni Kriya Flores dengan Desain Interior Bergaya Kasual-Elegan 

2. Multiroof Flat

Memiliki permukaan datar yang memberikan kesan bersih dan minimalis. Cocok untuk rumah bergaya modern, industrial, hingga Japandi.

Kelebihan: Ideal untuk pemasangan panel surya atau rooftop garden, serta pemasangannya cepat.

Perbandingan: Lebih estetik dan futuristik dibanding asbes datar yang rentan patah dan kurang ramah lingkungan.

3. Multiroof Pasir

Dilengkapi tekstur berpasir di permukaannya, memberikan kesan mewah sekaligus meredam suara hujan.

Kelebihan: Estetika premium dan lebih nyaman karena lebih kedap suara.

Perbandingan: Lebih unggul secara estetika dan akustik dibanding atap metal polos atau seng gelombang konvensional.

4. Multiroof Standing Seam

Memiliki tampilan garis vertikal rapi pada sambungan atap, sangat cocok untuk desain rumah futuristik atau proyek komersial.

Kelebihan: Sistem penguncian antar panel mencegah bocor, tahan terhadap cuaca ekstrem.

Perbandingan: Jauh lebih modern dan tahan lama dibanding atap konvensional seperti seng atau genteng beton.

Baca juga: Desain Interior, Jurusan yang Punya Segudang Prospek Kerja Menarik

5. Multiroof Metal Tile

Desain menyerupai genteng klasik, tapi terbuat dari logam ringan dan tahan lama.

Kelebihan: Lebih kuat dari genteng biasa, tidak mudah pecah, dan ringan saat dipasang.

Perbandingan: Alternatif modern dari genteng keramik yang lebih berat, mahal, dan rawan pecah.

6. Multiroof Zincalume

Menggabungkan bahan seng, aluminium, dan silikon, menjadikannya sangat tangguh dan tahan karat.

Kelebihan: Ideal untuk daerah lembap atau pesisir, mampu memantulkan panas sehingga rumah lebih sejuk.

Perbandingan: Lebih tahan lama dibanding seng biasa yang cepat korosi di lingkungan lembap.

7. Multiroof Solar (Atap Panel Surya)

Jenis multiroof ini mengintegrasikan panel surya ke dalam struktur atap, memungkinkan rumah menghasilkan listrik sendiri.

Kelebihan: Ramah lingkungan, efisien energi, dan tampilan futuristik.

Perbandingan: Solusi atap masa depan dibanding model konvensional yang hanya berfungsi sebagai pelindung tanpa fungsi tambahan. (*)

(Andrakp/Tribunnews.com)