Bacaan Doa
Doa Tahlil dan Urutannya dari Awal sampai Akhir, Mudah Dibaca
Doa tahlil dibaca untuk mendoakan orang yang meninggal dunia. Ini adalah tradisi yang ada di Indonesia sebagai akulturasi Islam dan budaya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Doa tahlil adalah rangkaian bacaan zikir, ayat-ayat Al-Qur'an, dan doa yang dibacakan untuk mendoakan orang yang telah wafat.
Kata tahlil sendiri berasal dari bahasa Arab tahlīl (تهليل) yang berarti mengucapkan Lā ilāha illallāh artinya “Tiada Tuhan selain Allah.”
Dalam tradisi keislaman di Indonesia, tahlil biasa dilaksanakan dalam bentuk majlis doa bersama oleh keluarga atau masyarakat.
Biasanya dibacakan setelah salat fardhu, malam kematian, hari ketiga, ketujuh, ke-40, ke-100, bahkan tahunan (haul).
Kementerian Agama Tangerang menjelaskan, tahlilan bukan tradisi yang dicontohkan oleh Rasulullah dan tidak tertulis dalam Al-Quran mau pun hadis.
Secara Fiqih, tahlilan dipandang sebagai khilafiyah (boleh dilaksanakan jika tidak bertentangan syariat), dan hukumnya bukan ibadah wajib atau sunnah.
Tradisi tahlilan ini dibentuk oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai adaptasi dari tradisi selamatan kematian tradisional Jawa yang ada sebelum Islam diajarkan di Indonesia.
Tujuan tahlilan yaitu berdoa bersama untuk orang yang sudah meninggal dan mengikat silaturahmi dengan saudara muslim yang masih hidup.
Kemenag mendukung pandangan tersebut asalkan tidak menyimpang dari syariat Islam.
Doa tahlil sebagai rangkaian khusus tidak disebut langsung dalam hadis, namun ajaran Islam mengajurkan untuk mendoakan orang yang telah meninggal.
Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam bersabda:
Baca juga: Doa untuk Orang Meninggal Perempuan agar Mendapat Tempat Terbaik di Surga
"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim, no. 1631)
Dikutip dari buku TAHLIL ARWAH yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan dan Ekonomi Brunei Darussalam, di bawah ini bacaan tahlil.
Doa Tahlil
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اللَّهُمَّ صَلِّ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنْ الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً
اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى حَضَرَاتِ جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّيَنَا صِغَارًا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ
Alhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiina hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafii maziidah. Yaa Rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik.
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.