Bacaan Doa
Doa Bangun Tidur, Bentuk Syukur setelah Bangun dari 'Kematian Kecil'
Doa bangun tidur dibaca sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah setelah dibangunkan dari tidur yang dianggap seperti 'kematian kecil'.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Islam mengajarkan agar setiap aktivitas dimulai dengan berdoa kepada Allah SWT, termasuk ketika bangun tidur.
Membaca doa bangun tidur bertujuan untuk mengingat Allah yang kembali membangunkan hambaNya dari tidur.
Hal ini karena tidur dalam Islam dianggap seperti saudara dari kematian.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam al-Hilyah, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidur itu adalah saudaranya mati."
Kementerian Agama Republik Indonesia dalam bukunya, Kumpulan Doa Sehari-hari yang diterbitkan tahun 2013, menyebutkan bacaan doa bangun tidur.
Doa bangun tidur juga merupakan bentuk pengagungan kepada Allah Yang Maha Sempurna sebagai Tuhan yang menjaga hambaNya ketika tidur.
Seorang muslim yang tidur di malam hari diibaratkan "wafat" sementara dan Allah "menghidupkannya" kembali pada waktunya.
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰ أَجَلٌ مُسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Wa huwa allażī yatawaffākum bil-laili wa ya'lamu mā jaraḥtum bin-nahāri ṡumma yab'aṡukum fīhi liyuqaḍā ajalum musammā, ṡumma ilaihi marji'ukum ṡumma yunabbi'ukum bimā kuntum ta'malụn.
Artinya: “Dan Dialah yang mewafatkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada waktu siang agar disempurnakan ajalmu yang telah ditentukan.” (QS. Al-An’am: 60)
Baca juga: Doa Pengantin Baru agar Sakinah Mawaddah Warahmah, Rahasia Cinta Langgeng
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa berikut ini setelah bangun tidur.
Doa Bangun Tidur
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَحْيَانَا بَعْدَ مَآ أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ
Alhamdu lillaahil-ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilayhin-nushuuru.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya lah tempat kembali."
Doa tersebut merupakan bagian dari hadis yang diriwayatkan Bukhari.
“Rasulullah SAW bersabda:
‘Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut (Dengan nama-Mu aku mati dan hidup kembali).’ ketika beliau hendak tidur.
Dan ketika bangun, beliau mengucapkan:
‘Alhamdu lillaahil-ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilayhin-nushuuru. (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan (kami) dan kepada-Nya kami kembali/dihisab).’” (HR. Bukhari, no. 6312)
Adab Tidur dalam Islam
Islam sangat memperhatikan adab dalam segala aspek kehidupan, termasuk saat hendak tidur.
Beberapa adab tidur yang dianjurkan:
- Berwudu sebelum tidur
- Tidur dengan posisi miring ke kanan
- Membaca dzikir sebelum tidur (seperti tasbih, tahmid, takbir masing-masing 33x)
- Membaca ayat-ayat Al-Qur'an, seperti Ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas
- Tidak tidur tengkurap, karena dilarang dalam hadis
- Menutup pintu dan mematikan api/lampu sesuai anjuran Rasulullah
- Memaafkan kesalahan orang lain sebelum tidur.
Sunnah Sebelum Tidur
Mengutip laman resmi Pemerintah Kota Cimahi, ada beberapa sunnah sebelum tidur menurut ajaran Rasulullah SAW:
1. Berwudu Sebelum Tidur
Rasulullah menganjurkan agar kita berwudu sebelum tidur, sebagaimana wudu untuk sholat, seperti apa yang disebutkan dalam hadis:
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudu terlebih dahulu sebagaimana wudumu untuk melakukan sholat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Tidur dalam keadaan suci membuat malaikat mendoakan kita sepanjang malam.
“Barang siapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudu), maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun, niscaya malaikat itu akan berkata, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur di malam hari dalam keadaan suci.” (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a)
Secara medis, mencuci wajah, mulut, dan kaki sebelum tidur juga menenangkan otot dan menyegarkan kulit.
2. Membersihkan Tempat Tidur
Membersihkan tempat tidur termasuk sunnah Rasulullah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, agar terhindar dari debu dan kotoran penyebab penyakit kulit dan gangguan pernapasan.
“Jika salah seorang di antara kalian hendak ke tempat tidur (tidur), maka hendaklah ia mengibaskan tempat tidurnya dengan bagian dalam kain sarung (lower garment) karena ia tidak tahu apa yang datang menempati tempat itu setelah ia meninggalkannya. Kemudian hendaklah ia mengucapkan:
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
Bismika Rabbi wada'tu janbi wa bika arfa'uhu. In amsakta nafsi farhamha wa in arsaltaha fahfadh-ha bima tahfadh bihi ibadaka as-salihin.
Artinya: "Dengan nama-Mu wahai Rabbku, aku baringkan lambungku (untuk tidur), dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya (bangun). Jika Engkau menahan jiwaku (mewafatkannya), maka rahmatilah dia. Dan jika Engkau mengembalikannya (ke dunia), maka jagalah dia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang saleh.” (HR. Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714)
3. Membaca Doa Sebelum Tidur
بِسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ
Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut
Artinya: “Dengan nama‑Mu ya Allah, aku hidup dan dengan nama‑Mu aku mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Membaca 3 Surat Terakhir Al-Qur’an
Dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
Al-Iklhas
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Qul huwallāhu aḥad
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
Allāhuṣ-ṣamad
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Lam yalid wa lam yūlad
Artinya: Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ
Wa lam yakun lahū kufuwan aḥad
Artinya: Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.
Al-Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
Qul a‘ụżu birabbil-falaq
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),”
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
Min syarri mā khalaq
Artinya: dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan,
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Wa min syarri ghāsiqin iżā waqab
Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّاثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad
Artinya: dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya: ...dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”
An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
Qul a‘ụżu birabbin-nās
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.”
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
Malikin-nās
Artinya: Raja manusia,
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
Ilāhin-nās
Artinya: Sembahan manusia,
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
Min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
Minal-jinnati wan-nās
Artinya: ...dari (golongan) jin dan manusia.”
5. Menyapukan Kedua Telapak Tangan
Menggabungkan kedua telapak tangan, meniupnya, lalu mengusap ke seluruh tubuh sebanyak 3x setelah membaca surat-surat pendek.
6. Berserah Diri Kepada Allah
Tidur dengan mengingat Allah dan berserah diri kepada-Nya.
7. Tidur dengan Posisi yang Benar
Rasulullah menganjurkan tidur miring ke kanan karena lebih sehat dan membantu pernapasan serta jantung. Sebaliknya, tidur tengkurap dilarang karena membahayakan organ vital.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.