Bacaan Doa
Doa Melepas Pakaian, Memutus Pandangan Jin dari Aurat Manusia
Membaca doa melepas pakaian dapat memutus pandangan jin dari aurat manusia karena mendapat perlindungan dari Allah.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Doa melepas pakaian merupakan salah satu doa sehari-hari dalam ajaran Islam yang tidak boleh dilewatkan.
Meski terlihat sepele, momen ketika melepas pakaian ternyata sangat penting karena menyangkut penjagaan aurat dan perlindungan dari gangguan makhluk halus seperti jin.
Menurut Kementerian Agama (Kemenag RI), aurat adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi oleh seorang Muslim saat berada di hadapan orang lain, terutama yang bukan mahram.
Batas aurat laki-laki yaitu antara pusar dan lutut, sedangkan batas aurat perempuan yaitu seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Aʿrāf (7):27:
“Wahai anak cucu Adam, janganlah sekali-kali kamu tertipu oleh setan sebagaimana ia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka berdua. Sesungguhnya Iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka....”
Maknanya, jin dapat melihat manusia, termasuk aurat manusia jika manusia tidak memohon perlindungan kepada Allah.
Dalam skripsi berjudul Rasionalitas Jin dalam Al-Quran (Kajian Tafsir Al-Manar karya Muhammad 'Abduh) oleh Nailul Izzata Gufron tahun 2024, disebutkan bahwa selayaknya ciptaan Allah, jin ada yang laki-laki dan perempuan yang juga memiliki aktivitas seksual.
Rasulullah mengajarkan umatnya untuk senantiasa berlindung kepada Allah saat membuka pakaian agar aurat tidak terlihat oleh pandangan jin yang bisa menimbulkan gangguan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:
"Penutup antara pandangan jin dan aurat anak Adam ketika dia melepas pakaiannya adalah dengan membaca: Bismillah." (HR. At-Tirmidzi, no. 606. Hadis hasan shahih)
Baca juga: Doa Hujan, Bentuk Syukur atas Rahmat Allah yang Tak Boleh Dicela
Selain itu, membaca doa melepas pakaian menjadi pengingat untuk selalu memohon perlindungan Allah dalam setiap aktivitas.
Kemenag RI dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari yang diterbitkan tahun 2013, menyebutkan doa melepas pakaian dianjurkan sebagai bentuk adab, kesopanan dan perlindungan Allah.
Doa Melepas Pakaian
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
Bismillāhil‑ladzī lā ilāha illā huwa
Artinya: “Dengan nama Allah, yang tiada Tuhan selain Dia.”
Doa Memakai Pakaian
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا هُوَ لَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ
Allahumma innii as'aluka khoirahuu wa khoiro maa huwa lahuu, wa a'udzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu.
Artinya: "Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini, dan kebaikan sesuatu yang ada dipakaian ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan sesuatu yang ada dipakaian ini."
atau
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ
Alhamdulillahilladzi kasaanii haadzaa wa razaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memakaikan pakaian ini kepadaku dan mengkaruniakannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku." (HR. Ibnu as-Sani)
Doa Ketika Bercermin
Biasanya, seorang muslim/muslimah akan bercermin terlebih dahulu setelah berpakaian dan sebelum bepergian.
Sebaiknya, seorang muslim/muslimah membaca doa ketika bercermin agar terhindar dari prasangka buruk dan kesombongan.
اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
Allahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqi.
Artinya: "Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pulalah akhlakku." (HR. Ahmad).
الْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي، فَعَدَلَهُ، وَكَرَّمَ صُورَتِي، فَأَحْسَنَهَا، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Alhamdulillāhilladzī sawwā khalqī, fa'adalahu, wa karrama ṣūratī fa-aḥsanahā, wa ja‘alanī minal-muslimīn.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindah dan memuliakan rupaku lalu, membaguskannya dan menjadikan aku orang Islam." (HR. Ibnu Ibnu as-Sunni dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, no. 358)
Dalil tentang Berpakaian
Dalam Al-Quran dan hadis disebutkan aturan berpakaian menurut ajaran Islam.
Sebuah jurnal dari AL-AFKAR: Journal for Islamic Studies berjudul Konsep Berpakaian dalam Perspektif Hadits ditulis pada tahun 2024 oleh Dwi Rizki Mulyani dan Muhammad Nuh Siregar, disebutkan beberapa dalil berpakaian.
Menurut ajaran Islam, adab berpakaian bagi perempuan harus menutup seluruh aurat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al Ahzab ayat 59:
"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab ayat 59)
Selain itu, umat Islam tidak boleh berpakaian tipis dan ketat karena dapat menampakkan auratnya dan lekuk tubuh yang dapat mengundang syahwat.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:
Dari 'Aisyah radhiallahu'anha, bahwa Asma binti Abu Bakar masuk menemui Rasulullah Saw dengan mengenakan kain yang tipis, maka Rasulullah Saw pun berpaling darinya. Beliau bersabda, "Wahai Asma`, sesungguhnya seorang wanita jika telah baligh tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya. (HR. Sunan Abu Dawud)
Rasullah juga melarang umatnya untuk mengenakan pakaian lawan jenis karena itu adalah perbuatan yang dilaknat.
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki."
Dalam kitab fath al-Bari dikatakan, "Laki-laki tidak diperbolehkan menyerupai perempuan dalam perihal pakaian maupun perhiasan yang diperuntukkan khusus untuk perempuan, begitupun sebaliknya."
Ibnu Hajar, seorang ulama besar Hadis dari mazhab Syafi‘i, memberi tambahan bahwa larangan itu termasuk dalam hal berjalan dan gaya berbicara.
Dalam satu hadis disebutkan bahwa Rasulullah melarang umatnya mengenakan pakaian yang dapat memperlihatkan lekuk tubuhnya sehingga terlihat seperti orang telanjang.
Orang yang berpakaian seperti itu tidak dapat masuk surga dan mencium baunya, padahal bau surga dapat tercium dari perjalanan yang jauh.
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini."
Adab Berpakaian dalam Islam
Setiap muslim wajib untuk menutup auratnya untuk menjaga diri dari hal buruk.
Pakaian juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dan perhiasan.
Dr. Sudarto, M.Pd.I, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Sultan Agung Unissula menjelaskan sejumlah adab berpakaian dalam sebuah publikasi Universitas Sultan Agung.
1. Diawali dengan doa
Berdoa sebelum memakai pakaian merupakan anjuran dalam Islam sebagai bentuk permohonan agar pakaian yang dikenakan membawa manfaat dan tidak menimbulkan mudarat bagi pemakainya.
2. Dimulai dari kanan
Saat mengenakan pakaian, disunnahkan untuk memulai dari bagian kanan tubuh, sedangkan ketika melepasnya, sebaiknya diawali dari sisi kiri, sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ dalam adab keseharian.
Hal ini sesuai dengan hadis yang berbunyi, "Dari Aisyah dia berkata, 'Rasulullah suka memulai dengan yang kanan saat bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal."
3. Hindari berpenampilan berlebihan
Islam mengajarkan kesederhanaan, termasuk dalam berpakaian.
Allah SWT tidak menyukai gaya berpakaian yang berlebihan.
Seorang muslim atau muslimah hendaknya memilih pakaian yang bersih, rapi, sopan, dan sesuai dengan keadaan, tanpa berniat pamer atau bermegah-megahan.
4. Pakaian harus menutup aurat dan tidak menarik perhatian
Sebelum mengenakan pakaian, pastikan pakaian tersebut dapat menutupi aurat dengan sempurna, tidak ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuh, serta tidak terlalu mencolok atau menarik perhatian orang lain secara berlebihan.
5. Dilarang mengenakan pakaian yang menyerupai lawan jenis
Islam menegaskan larangan bagi laki-laki meniru gaya berpakaian perempuan, dan sebaliknya.
Setiap muslim dan muslimah diminta menjaga identitas gendernya dengan cara berpakaian yang sesuai.
6. Tidak mengenakan pakaian syuhrah
Syuhrah adalah pakaian yang dipakai dengan niat untuk tampil mencolok atau mencari popularitas.
Dalam Islam, memakai pakaian hanya untuk menarik perhatian atau agar terkenal dipandang sebagai perbuatan tercela.
7. Hindari pakaian untuk tujuan tabarruj
Tabarruj berarti menampakkan perhiasan atau kecantikan secara berlebihan yang semestinya ditutup.
Islam melarang muslimah berpakaian dengan maksud memikat atau memancing perhatian lawan jenis karena bisa menimbulkan fitnah.
8. Laki-laki dilarang memakai sutra dan emas
Rasulullah secara tegas melarang pria muslim mengenakan kain sutra dan perhiasan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki dalam ajaran Islam, sebagai bentuk pembeda dan kehormatan tersendiri bagi kaum wanita.
“Boleh bagi wanita dari umatku dan haram bagi pria dari umatku.” (H.R. Tirmidzi, Nasa’i, dan Abu Dawud).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.