Bacaan Doa
Doa Memohon Kesembuhan dan Hikmah Sakit, Bisa Menghapus Dosa
Doa memohon kesembuhan dapat dibaca oleh orang yang sakit atau orang yang menjenguk orang sakit. Setidaknya ada enam hikmah bagi orang yang sakit.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Setiap manusia pasti pernah diuji dengan rasa sakit, baik ringan maupun berat.
Dalam Islam, sakit bukan hanya cobaan, tetapi juga sarana penghapus dosa.
Karena itu, Rasulullah mengajarkan doa-doa untuk memohon kesembuhan kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang berdoa di waktu pagi dan petang: Ya Allah, berilah aku kesehatan pada tubuhku. Ya Allah, berilah aku kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berilah aku kesehatan pada penglihatanku. Tiada Tuhan selain Engkau... maka Allah akan mengabulkan hajatnya.” (HR. Abu Dawud no. 5090, Tirmidzi no. 3391, Ibnu Majah no. 3870 – hasan)
Dalam bukunya, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menyebutkan doa memohon kesembuhan dapat dibaca oleh orang yang sakit atau orang yang menjenguk orang sakit.
Rasulullah mengajarkan umatnya untuk membaca doa tersebut sebanyak tiga kali dengan tangan menengadah.
Kemudian, menyapukan tangan kanan ke badan orang sakit.
Doa memohon kesembuhan terdapat dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama tahun 2013.
Doa Memohon Kesembuhan
أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ، اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Adh-hibil ba’sa rabban-nās, isyfi anta Asy-Syāfi, lā syifā’a illā syifā’uka, syifā’an lā yughadiru saqaman.
Artinya: “Hilangkanlah penyakit, wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Doa Pagi dan Petang yang Diajarkan Rasulullah, Jadi Pelindung Harian
Hikmah bagi Orang Sakit
Menurut ajaran Islam, sakit merupakan ujian dalam kehidupan.
Dalam skripsi berjudul Konsep Sakit dalam Al-Qur'an Menurut Penafsiran Badiuzzaman Said Nursi oleh Siti Laelatun Furaida dari program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri tahun 2022, dijelaskan ada enam hikmah bagi orang yang sakit.
1. Sakit sebagai Ujian Kesabaran
Sakit merupakan ujian kesabaran bagi hamba Allah, seperti apa yang terjadi pada Nabi Ayyub As yang diuji dengan penyakit kulit.
Penyakit tersebut mengeluarkan nanah yang berbau busuk di sekujur tubuhnya kecuali wajah.
Meski menyakitkan, Nabi Ayyub As tidak sedikitpun mengeluh atas apa yang menimpanya.
2. Sakit sebagai Ibadah
Sakit dapat menjadi cobaan bagi hamba Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan meningkatkan beribadah.
Selain itu, merawat orang yang sedang sakit juga dapat menjadi ibadah karena kesabaran dan ketulusannya.
3. Sakit sebagai Bentuk Perhatian dari Allah
Allah memiliki banyak cara untuk memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya, salah satunya dengan sakit.
Ujian sakit dapat menjadi pertanda bahwa Allah sedang memperhatikan hamba-Nya agar mendekat kepada-Nya.
Hanya orang mukmin dan beriman yang dapat bersabar serta memaknai sakit sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya.
4. Sakit sebagai Pengingat
Orang yang sedang sakit biasanya tidak bisa merasakan kenikmatan ketika makan dan nikmat lainnya yang dirasakan saat sehat.
5. Sakit sebagai Rasa Syukur
Dengan menyadari bahwa rasa sakit adalah pengingat akan nikmat yang Allah berikan, hal ini dapat mendatangkan rasa syukur.
Penyakit yang diderita juga merupakan bentuk kepedulian Allah yang wajib disyukuri.
6. Sakit sebagai Penghapus Dosa
Dalam ajaran Islam, penyakit dapat menghapus dosa seseorang.
Jika orang tersebut bersabar dan berprasangka baik kepada Allah, maka sakitnya dapat menghapus dosanya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.