Bacaan Doa
Niat Sholat Taubat 2 Rakaat, Amalan Sunah Penghapus Dosa
Niat sholat taubat 2 rakaat dilakukan untuk memohon ampunan Allah. Selain itu, seseorang dapat mengerjakan amalan sunnah untuk menghapus dosa.
TRIBUNNEWS.COM - Niat sholat taubat dua rakaat dibaca sebelum takbiratul ihram.
Sholat taubat merupakan ibadah sunnah yang dilakukan untuk memohon ampunan Allah dengan bertaubat sepenuhnya.
Amalan ini dapat dilakukan secara rutin karena manusia tidak luput dari dosa yang disengaja mau pun tidak disengaja.
Dalam di Al-Qur'an Surat At-Tahrim ayat 8, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa bertaubat.
“Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan ‘taubat nasuha’, yakni dengan sungguh-sungguh dan semurni-murninya.” (QS. At-Tahrim: 8)
Selain itu, Rasulullah menganjurkan kepada setiap manusia untuk bertaubat setelah melakukan dosa.
"Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua rakaat kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” (HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395)
Salah satu cara bertaubat yaitu melakukan sholat taubat.
Dalam buku Seri Fiqih Kehidupan (3): Shalat oleh Ahmad Sarwat, terdapat niat sholat taubat.
Baca juga: Doa Ketika Gelisah dan Cemas, Jadi Obat Hati yang Paling Ampuh
Niat Sholat Taubat 2 Rakaat
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: "Saya niat salat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala."
Tata Cara Sholat Taubat
Dalam laman Kementerian Agama, terdapat tata cara melakukan sholat taubat, mulai dari membaca niat hingga salam.
Perlu diketahui, syarat agar taubat diterima Allah yaitu dengan menyadari dan menyesali perbuatan dosa besar atau kecil, berhenti dari maksiat, dan tidak mengulanginya, meminta maaf kepada orang yang bersangkutan (jika melibatkan orang lain), dan meningkatkan ibadah.
1. Berwudhu
2. Berniat sholat taubat, lalu takbiratul ihram
3. Membaca Surat Al-Fatihah
4. Membaca surat-surat pendek
5. Ruku' dengan tuma'ninah (tenang/berhenti sejenak)
6. Itidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud (ifitrasy)
9. Sujud kedua
10. Berdiri untuk melanjutkan sholat rakaat kedua, hingga sujud kedua, lalu duduk Tahiyat/Tasyahud Akhir
11. Salam
12. Membaca doa taubat
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allāhumma anta rabbī, lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā ‘abduka, wa anā ‘alā ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu, a‘ūdzu bika min syarri mā ṣana‘tu, abū’u laka bini‘matika ‘alayya, wa abū’u bidzanbī, faghfir lī, fa innahū lā yaghfirudz-dzunūba illā anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.” (HR. Shahih al-Bukhari, no. 6306).
Seorang ulama besar Ibnul Qayyim menulis dalam Ad-Daa' wad Dawaa', bahwa manusia mengetahui kemaksiatan dan dosa dapat mendatangkan keburukan, namun ia tidak bertobat dengan sungguh-sungguh.
Seringkali mereka bertaubat namun mengulanginya lagi karena mengetahui bahwa Allah Maha Pengampun.
Hal yang demikian tidak diperbolehkan karena sama dengan mempermainkan taubat.
Selain itu, seseorang mungkin sengaja menunda taubat karena ia terlena dengan kenikmatan dunia padahal ia melakukan dosa, yang demikian disebut istidraaj yaitu kenikmatan yang menipu, sebelum Allah memberikan balasannya.
Imam Ahmad berkata: "Kami diberitahu Yahya bin Ghailan, kami diberitahu Risydin bin Sa'ad; dari Harmalah bin 'Imran at-Tujibi, dari 'Uqbah bin Muslim, dari 'Uqbah bin 'Amir, dari Rasulullah, beliau bersabda: "Jika kamu melihat Allah memberikan sebagian kenikmatan dunia kepada seorang hamba sesuai kesukaannya di atas berbagai kemaksiatannya, maka itu hanyalah istidraaj (kenikmatan yang menipu)." (HR. Ahmad)
Amalan Taubat Penghapus Dosa
Selain dengan sholat taubat, seorang muslim dapat melakukan amalan lainnya untuk bertaubat.
Dalam artikel Perbanyaklah “Gerakan Taubat Nasuha” (GERTANAS) Terutama di Malam Jum’at dan di Bulan Suci Ramadhan karya KH. Imam Mawardi, ZI, Ketua Majelis “Mustasyar” PW Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Timur, 2010, disebutkan beberapa amalan tersebut.
1. Istighfar
Mengucapkan istighfar merupakan cara yang mudah dilakukan oleh setiap orang yang ingin memohon ampunan Allah.
Bacaan istighfar yaitu أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ (Astaghfirullāh/Aku memohon ampun kepada Allah)
2. Berdzikir
Selain istighfar, seseorang yang ingin memohon ampunan Allah dapat memperbanyak membaca dzikir.
Allah telah menjanjikan ampunan bagi hamba-Nya yang berdzikir.
“Dan laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)
Jumlah bacaan dzikir yang dibaca yaitu semampunya, baik dilakukan secara berjamaah atau sendiri.
3. Taubat Nasuha
Taubat Nasuha merupakan pertaubatan yang didasari niat yang sungguh-sungguh untuk bertaubat.
Seseorang yang melakukan taubat nasuha berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya dan menjadi orang yang lebih baik.
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim [66]: 8)
4. Bersabar
Ketika bertaubat, setiap manusia akan mengalami ujian dalam proses pertaubatannya.
Rasulullah menjelaskan bahwa setiap orang yang mendapat ujian maka Allah akan menghapus dosanya.
“Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim melainkan Allah akan menghapus (dosa orang itu) dengannya, bahkan meski sebab duri yang menyakitinya sekalipun.” (HR. Bukhari).
5. Melakukan Amal Baik
Setelah bersungguh-sungguh untuk bertaubat, seseorang juga dianjurkan untuk melakukan amal baik, seperti sholat sunnah, bersedekah, mengaji, dll.
Amalan ini dapat menghapuskan dosa dan kesalahan di masa lalu.
Rasulullah bersabda: “Bertakwalah kepada Allah di manapun berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan karena ia akan dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)
6. Minta Maaf kepada Orang Lain
Jika kesalahan tersebut berkaitan atau menyakiti orang lain, maka seseorang yang bertaubat perlu meminta maaf kepadanya.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang merasa berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau dosa apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maafnya) pada hari ini (di dunia).” (HR. Bukhari)
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.