Rabu, 29 Oktober 2025

Bali Diincar Industri Parfum, Jadi Panggung Baru Wewangian Lokal untuk Tarik Wisatawan

Maraknya bisnis parfum di Bali bukan tanpa alasan karena pulau ini menjadi titik temu wisatawan dari berbagai belahan dunia

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
INDUSTRI PARFUM - Bali jadi sasaran industri parfum lokal. Ini jadi trik menarik wisatawan. Pulau ini menjadi titik temu wisatawan dari berbagai belahan dunia — menjadikannya tempat strategis untuk menguji respons pasar global terhadap aroma khas Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Bali, yang selama ini dikenal sebagai surga wisata, kini mulai dilirik sebagai panggung baru bagi industri parfum Indonesia.

Pulau Dewata tak hanya memikat dengan panorama alam dan budaya yang eksotis, tetapi juga menjadi destinasi bagi pencinta wewangian yang mencari aroma khas dan tidak pasaran.

Di berbagai titik populer tempat wisatawan berkumpul, deretan toko parfum lokal kini mudah ditemui.

Dari butik kecil hingga experience store berkonsep modern, semuanya berlomba menghadirkan parfum khas Bali dengan karakter unik yang memadukan kreativitas, budaya, dan kearifan lokal.

Maraknya bisnis parfum di Bali bukan tanpa alasan.

Pulau ini menjadi titik temu wisatawan dari berbagai belahan dunia — menjadikannya tempat strategis untuk menguji respons pasar global terhadap aroma khas Indonesia.

Baca juga: Mewangikan Tubuh dengan Parfum Halal, Kebutuhan Konsumen Muslim Modern yang Jadi Gaya Hidup

“Bali adalah destinasi yang mempertemukan budaya lokal dengan dunia. Melalui Experience Store ini, kami ingin menunjukkan bahwa aroma Indonesia punya tempat di panggung global,” ujar Rizky Arief Dwi Prakoso, CEO HMNS, salah satu produsen parfum lokal yang membuka gerai di Bali.

Namun, konsep yang dihadirkan bukan sekadar toko biasa. Brand-brand parfum lokal kini menghadirkan ruang yang menggabungkan aroma dengan storytelling, desain interior yang artistik, dan interaksi langsung dengan pengunjung.

Parfum dengan Cerita dan Pengalaman

Berbeda dari toko parfum konvensional, tren baru dalam industri wewangian justru menonjolkan pengalaman emosional dan personal.

Konsumen tak lagi sekadar membeli aroma, tetapi juga cerita dan identitas di baliknya.

Rizky, misalnya, merancang ruang eksplorasi aroma yang terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana — harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Pengunjung diajak menyelami makna di balik setiap aroma, menciptakan pengalaman yang menyentuh pancaindra sekaligus batin.

“Kami ingin agar setiap pengunjung tidak hanya mencium parfum, tapi juga memahami kisah dan nilai di baliknya,” tambahnya.


 Transformasi Industri Parfum Global

Secara global, industri parfum memang tengah mengalami perubahan besar.

Berbagai laporan riset menunjukkan konsumen kini lebih memilih parfum dengan narasi kuat, bahan alami, serta pendekatan yang lebih personal dan berkelanjutan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved