Tribunners / Citizen Journalism
Teknologi Terus Bergerak Maju, Tapi Nilai-nilai Kemanusiaan Harus Berjalan Lebih Cepat
Artificial Intelligence tidak hanya menjadi alat kemajuan, tapi juga sarana untuk menciptakan masa depan
Oleh: Tantowi Yahya
Presiden United In Diversity Foundation
MELALUI Tri Hita Karana G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialogue bertema “Center of Future Knowledge: Sustainable AI for Our Common Future”, UID dan UNDP berbicara tentang bagaimana Artificial Intelligence tidak hanya menjadi alat kemajuan, tapi juga sarana untuk menciptakan masa depan yang berkeadilan, beretika, dan berkelanjutan.
Kehadiran para pemimpin bangsa seperti Prof. Purbaya Yudhi Sadewa, Luhut Binsar Pandjaitan, Nezar Patria, serta Prof. Stella Christie di dialog yang diadakan di UID Bali Campus di Kura Kura Bali Kamis (23/10) menunjukkan bahwa isu AI dan keberlanjutan bukan sekadar urusan teknologi, tetapi juga soal arah kebijakan, kedaulatan, dan masa depan generasi muda.
Kami juga berterima kasih kepada para mitra dari sektor swasta dan global institutions seperti Danantara Indonesia, UNDP, serta para investor dan inovator dari dunia keuangan, energi, dan teknologi yang ikut hadir dan berkontribusi dalam percakapan lintas disiplin ini.
Diskusi di Bali ini mengingatkan kita bahwa Artificial Intelligence tidak boleh menjadi jurang baru antara yang maju dan tertinggal.
Kita perlu memastikan bahwa AI berkembang dengan energi bersih, mencerminkan nilai lokal, serta memberi ruang bagi setiap bangsa untuk menjadi pusat inovasi dan pengetahuan.
Bali adalah tempat yang tepat untuk dialog seperti ini, tempat di mana tradisi dan transformasi saling menyapa, dan di mana dunia dapat berhenti sejenak untuk berpikir: teknologi seperti apa yang ingin kita wariskan?
Karena pada akhirnya, teknologi seharusnya tidak menggantikan kemanusiaan, melainkan memperkuatnya.
Dan kolaborasi antara pemerintah, bisnis, akademisi, dan masyarakat tetap menjadi bentuk kecerdasan tertinggi.
UID adalah organisasi yang didedikasikan untuk melahirkan transformasi sistemik melalui inovasi sosial, yang didapat melalui penumbuh kembangan kepemimpinan berbasis kepedulian, advokasi Gotong Royong dan secara aktif berkarya menuju masa depan bersama yang lebih membahagiakan.
Tantowi Yahya adalah seorang diplomat, politikus, presenter, dan penyanyi asal Indonesia.
Ia lahir pada 29 Oktober 1960 di Indralaya, Sumatera Selatan.
Tantowi dikenal luas sebagai pembawa acara kuis dan sebagai penyanyi country sebelum terjun ke dunia politik.
Dirinya pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, masa jabatan 1 Oktober 2009 – 13 Maret 2017 dari Partai Golkar.
Kakak kandung dari Helmy Yahya ini, ditunjuk Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru ke-14, yang menjabat dari 13 Maret 2017 – 1 Januari 2022.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| Solusi Fraksi Demokrat Terkait Polemik Dana Pemda Rp 234 Triliun Mengendap di Bank |
|
|---|
| Tindak Mafia Tekstil Hingga Baja Jangan Cuma Wacana, Purbaya Diminta Ambil Langkah Tegas & Terukur |
|
|---|
| Kata Purbaya soal Danantara Bakal ke China Negosiasi Utang Whoosh: Top! |
|
|---|
| Danantara Bakal ke China Bahas Whoosh Bareng Pemerintah, Utang Dibayar Pakai APBN? |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Akui Sulit Verifikasi Laporan di Kanal Lapor Pak Purbaya, Pelapor Sulit Dihubungi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.